10 Ribu Mantan Anggota JI dan Napi Terorisme Gabung Brigade Pangan, Ini Tugas Mereka
Choirul Arifin January 03, 2025 03:40 PM

 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri sepakat melibatkan 2.285 mantan narapidana terorisme dan 8.140 mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menjadi bagian dari Brigade Pangan.

"Kita akan bina karena mereka adalah saudara-saudara kita juga. Jadi nanti dari BPPSDMP yang akan melakukan pendampingan," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Mentan mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang paling berpotensi dalam memperkuat ekonomi bangsa. Pertanian juga menjadi ujung tombak dalam membuka lapangan kerja.

Ribuan napiter dan juga napi-napi lain dapat didorong menjadi tenaga produktif dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Sebelumnya kita kerjasama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan sekarang bersama Densus. Jadi ini kolaborasi yang sangat baik untuk Indonesia agar bisa mempercepat swasembada," tambah Mentan.

Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen Polisi Sentot Prasetyo mengatakan bahwa pembinaan polisi terhadap terdakwa terorisme terus dilakukan dari waktu ke waktu. Untuk itu, pihaknya juga membagi zona Klaster napi dari klaster merah, kuning dan hijau.


"Merah artinya mereka yang masih memegang idiologi kekerasan dan hijau mereka yang sudah kembali menjadi masyarakat Pancasila."

"Kebetulan dari kegiatan pelatihan ini kita sudah menghasilkan panen di Lampung, Banten Jawa Barat dan Jawa Timur secara umum kami juga didukung oleh dinas dinas pertanian di Provinsi," katanya.


Sentot menambahkan bahwa target swasembada harus bisa dioptimalkan melalui dukungan semua pihak termasuk mereka yang berasal dari kalangan narapidana terorisme.

Langkah ini penting mengingat pertanian juga menjadi kunci bagi kekuatan ekonomi bangsa.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.