TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih Viktor Axelsen, Kenneth Jonassen yang kini menukangi tunggal putra Malaysia berikan ancaman jelang Malaysia Open 2025.
Juru taktik yang pernah melatih peraih emas Olimpiade Tokyo dan Paris ini menyebut Axelsen adalah kandidat kuat juara Malaysia Open 2025.
Menurut Jonassen, Axelsen merupakan 'predator' yang lapar akan gelar juara di BWF World Tour.
Atlet berusia 31 tahun tetap menjadi pesaing yang tangguh meski usianya sudah tidak muda lagi.
Jonassen yakin bahwa juara Olimpiade dua kali itu dapat terus meraih penghargaan di tahun-tahun mendatang.
"Axelsen sangat spesial dalam hal motivasi dan rasa lapar (akan gelar juara). Kualitas-kualitas ini telah mendorongnya untuk mencapai lebih banyak hal dalam karirnya,” papar Jonassen melansir NST Malaysia.
"Jika ia dapat mempertahankan karakteristik yang kuat ini, ia akan tetap menjadi ancaman bagi semua orang, termasuk para pemain Malaysia, di tahun-tahun mendatang."
"Ia telah berusia 31 tahun, dan menjaga kekuatan fisiknya akan sangat penting untuk meminimalisir risiko cedera," katanya menambahkan.
Kunci kedigdayaan Axelsen adalah memilah jadwal turnamen semenjak usianya tak lagi muda.
Dengan mengatur strategi dalam memilih turnamen, itu adalah satu bentuk Axelsen untuk menjaga kebugarannya.
Buktinya, Axelsen tak ragu untuk absen dari BWF World Tour Finas 2024 beberapa waktu lalu.
Meskipun pada akhirnya ia dikenai denda oleh BWF, namun dari kacamata Jonassen itu adalah pilihan terbaik.
Sang mantan pelatih mendukung keputusan dari mantan anak didiknya tersebut mengingat kondisi Axelsen yang tak memungkinkan untuk bermain.
"Itu (mundur dari BWF World Tour Finals) adalah pilihan yang baik baginya untuk tidak bermain di WTF karena ia tidak siap 100 persen," kata Jonassen.
"Ketika Axelsen fit, dia adalah penantang yang kuat di turnamen mana pun. Saya yakin ia akan memberikan tantangan yang kuat di Malaysia Open," imbuhnya.
Bicara soal Malaysia Open 2025 yang dihelat pekan depan, Axelsen dinilai mengincar hattrick gelar.
Sebelumnya pemain asal Denmark tersebut telah mengamankan gelar dua edisi beruntun pada tahun 2022 dan 2023.
Pada edisi tahun 2024 lalu, Axelsen gagal menambah koleksi gelarnya gegara keok di tangan Shi Yuqi di babak semifinal.
Kini ia akan memulai dengan menghadapi pemain peringkat 12 dunia asal India, Lakshya Sen.
Jalannya menuju kejayaan tidaklah mudah, dengan potensi bentrokan melawan pemain peringkat 7 dunia asal China, Li Shi Feng.
Kemudian jika berhasil melesat ke perempat final ada pemain unggulan teratas Shi Yu Qi di semifinal.
Meskipun status unggulan Axelsen hanya posisi keempat, kompatriot Anders Antonsen tetap mengerikan.
Mentalitas dan kemampuannya dalam menjaga konsistensi performa seolah enggak ada obat.
Malaysia Open 2025 jadi pebuka turnamen BWF World Tour musim ini yang dijadwalkan pada Selasa (7/1/2025) mendatang.
Tunggal Putra
- Toma Junior Popov (Prancis) vs Jonatan Christie (Indonesia)
- Lee Chia Hao (Taiwan) vs Anthony Ginting (Indonesia)
Tunggal Putri
- Gregoria Mariska (Indonesia) vs Putri Kusuma Wardani (Indonesia)
Ganda Putra
- Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark) vs Sabar Karyaman/Reza Pahlevi (Indonesia)
- Ong Yew Sin/Teo Ee Wei (Malaysia) vs Fajar Alfian/Rian Ardianto (Indonesia)
Ganda Putri
- Febriana Dwipuji/Amallia Cahaya (Indonesia) vs Hsieh Pei Shan/Hung Ez-Tzu (Taiwan)
- Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) vs Lanny Tria/Siti Fadia (Indonesia)
Ganda Campuran
- Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja (Indonesia) vs Wong Tien Ci/Lim Chiew Sien (Malaysia)
(Niken)