DPR Buka Suara soal Pemecatan Shin Tae-yong: Pertanyakan Alasan hingga Rencana Panggil PSSI
GH News January 07, 2025 12:05 PM

Pemecatan terhadap Shin Taeyong sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI juga ditanggapi DPR.

Diketahui, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengumumkan secara resmi berakhirnya masa bakti Shin Taeyong pada Senin (6/1/2025), kemarin.

Pemutusan kontrak terjadi setelah kurang lebih pelatih asal Korea Selatan (Korsel) itu, mengabdi menjadi pelatih dari Jay Idzes dkk.

Terkait pemecatan tersebut, DPR pun menilai, PSSI belum terbuka soal alasannya. 

DPR menilai, tidak masuk akal Shin Taeyong dipecat di saat dirinya menjadi sosok yang diterima masyarakat.

Selain itu, berbagai capaian prestasi di era Shin Taeyong juga diraih meski memang belum ada trofi yang dimiliki oleh Timnas Garuda.

Di sisi lain, DPR berencana memanggil Erick Thohir untuk meminta alasan secara lebih detail terkait Shin Taeyong.

Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, meminta PSSI transparan dengan menjelaskan secara terbuka terkait evaluasi terhadap Shin Taeyong sehingga berujung pemecatan.

Hetifah pun berharap, pemecatan terhadap Shin Taeyong yang dinilai keputusan besar ini berdasarkan evaluasi yang objektif.

"Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi kinerja yang transparan, objektif, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap program jangka panjang sepak bola Indonesia," kata Hetifah saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/1/2025).

Hetifah mengaku heran Shin Taeyong yang tengah menjadi figur yang dicintai masyarakat, justru berujung dipecat oleh PSSI.

Sehingga, sambungnya, PSSI memang harus benarbenar secara gamblang menjelaskan terkait alasan pemecatan terhadap Shin Taeyong agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.

"Hal ini penting mengingat kiprah pelatih ini telah mendapatkan apresiasi atas peningkatan performa beberapa timnas kelompok umur, meskipun hasil di level tertentu mungkin belum optimal. Transparansi evaluasi dapat menjaga kepercayaan publik terhadap PSSI," ucap Hetifah.

Lebih lanjut, dia mengingatkan, agar pemecatan terhadap Shin Taeyong tidak hanya berfokus terhadap hasil jangka pendek Timnas Indonesia.

Namun, harus berkesinambungan dengan program pembinaan sepak bola nasional.

Menurutnya, PSSI harus memastikan filosofi dan arah pembangunan sepak bola tetap konsisten meskipun terjadi pergantian pelatih.

"PSSI perlu memastikan bahwa filosofi dan arah pembangunan sepak bola nasional tetap konsisten meskipun ada pergantian pelatih," tegas Hetifah.

Sementara, Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hardian Irfani, mengungkapkan pihaknya berencana untuk memanggil PSSI untuk meminta penjelasan terkait pemecatan terhadap Shin Taeyong.

Dia mengatakan, pemanggilan PSSI juga sekaligus untuk membahas calon pemain naturalisasi.

Kendati demikian, Lalu tidak menjelaskan waktu pemanggilan terhadap PSSI tersebut.

"InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan undang PSSI dalam rangka usulan naturalisasi sekaligus menanyakan hal ini (pemecatan Shin Taeyong)," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Senada dengan Hetifah, Lalu juga menyayangkan pemecatan oleh PSSI terhadap Shin Taeyong.

Pasalnya, di bawah kepemimpinan Shin Taeyong, Timnas Indonesia mulai diperhitungkan oleh negara lain di kancah sepak bola internasional.

Dia tidak ingin dipecatnya Shin Taeyong justru berdampak buruk terhadap capaian Timnas Garuda.

"Kami menyayangkan sebenarnya, karena STY sudah mampu mengubah timnas menjadi tim yang luar biasa dan diperhitungkan oleh negara lain," ujarnya.

"Jangan sampai memecat STY malah menjadi persoalan baru di timnas," sambungnya.

Kendati demikian, Lalu menegaskan, pihaknya menghormati keputusan PSSI tersebut.

Dia meyakini, PSSI memiliki pertimbangan dan target yaitu Timnas Indonesia mampu mengukir sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026.

Lalu, Hadrian mendorong PSSI agar pelatih pengganti STY harus lebih bagus dan mampu membawa Indonesia masuk Piala Dunia 2026. 

"Kemudian, kami berharap pengganti STY harus lebih baik dan mampu membawa Indonesia lolos sebagai peserta di Piala Dunia," jelas Hadrian.

"Sekali lagi saya sampaikan, pengganti STY harus lebih baik dan mampu membawa Indonesia masuk Piala Dunia," imbuhnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.