Ancaman Megathrust dan Tsunami Selat Sunda hingga Jakarta, BPBD Mitigasi Bencana
GH News January 04, 2025 10:06 AM
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyiapkan sejumlah mitigasi bencana menanggapi ancaman gempa bumi megathrust M 9,1 dan tsunami Selat Sunda hingga Jakarta.

Mitigasi yang pertama yakni dengan mengedukasi dan simulasi bencana secara langsung ke lapangan atau melalui ruang literasi kebencanaan.



"Kami secara aktif mengedukasi masyarakat mengenai risiko gempa megathrust dan pentingnya kesiapsiagaan. Juga menyelenggarakan simulasi bencana secara serentak di seluruh kantor wali kota, dan juga kami aktif melakukan sosialisasi dan simulasi di berbagai fasilitas publik gedung (rumah sakit, sekolah, dll) untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan aparatur maupun warga dalam menghadapi potensi gempa dan tsunami," ujar Kapusdatin BPBD Jakarta, Mohammad Yohan dikutip, Sabtu (4/1/2025).



Yohan menambahkan mitigasi kedua yakni mengimbau masyarakat agar menyediakan tas darurat dan informasi edukasi kebencanaan melalui media sosial dan media massa.

"BPBD mengimbau warga untuk menyiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan dasar seperti pakaian, obat-obatan, dokumen penting, dll. Hal ini bertujuan agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat pasca-bencana," ucapnya.

Kolaborasi BPBD DKI dengan BMKG diperlukan dalam memantau aktivitas seismik dan mendapatkan informasi terkini mengenai potensi gempa.



"Kolaborasi ini memastikan adanya koordinasi yang baik dalam penyebaran informasi dan peringatan dini kepada masyarakat. Kami juga telah bekerjasama dengan Komdigi terkait penyebaran informasi peringatan dini melalui tv digital untuk bencana banjir dan tsunami. Level 1 peringatan dini awas/bahaya pada tv digital digunakan untuk peringatan tsunami dari BMKG," ucap Yohan.

Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ancaman megathrust berpotensi terjadi di Selatan Jawa. Megathrust ini bahkan disebut-sebut berpotensi membuat gempa berkekuatan M 9,1.

Hal itu diungkapkan Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa. Dia menilai gempa berkekuatan sangat masif itu juga akan memancing bencana baru yaitu tsunami yang bisa mencapai Jakarta dalam waktu singkat.

"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami yang menjalar melalui Selat Sunda hingga Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," ujar Rahma, Kamis (2/1/2025).

Dalam penelitian BRIN, gempa megathrust dapat membuat tsunami terjadi dengan ketinggian diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, serta sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

Belum lagi gempa megathrust juga berpotensi mengeluarkan energi yang lebih besar seiring berjalannya waktu.

"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus goncangan memicu tsunami tinggi yang berdampak luas. Tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga wilayah pesisir lainnya," ujarnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.