TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tiga remaja yang diduga melecehkan turis Singapura di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, memberikan klarifikasi.
Ternyata usia mereka masih berusia 17 tahun.
Buntut viralnya video itu, ketiga remaja warga Cimaung, Kabupaten Bandung, itu pun membuat klarifikasi.
Mereka membuat video permintaan maaf kepada turis Singapura tersebut.
Dalam video itu ketiganya mengaku tak sengaja tangannya mengenai tubuh turis Singapura.
Berikut pernyataan klarifikasinya:
"Benar saya dan kedua teman saya yang berada di video viral turis Singapura pada 29 Desember 2024 yang saat itu saya dan teman saya yang akan nobar Persib di Braga Sky. Kebetulan saat itu saya dan teman saya berjalan dengan turis Singapura yang membuat video vlog, ketika teman saya hendak mendahului dan mengucapkan punten namun tangannya mengenai tubuh turis tersebut. Maka kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan apabila perbuatan kami tak berkenan mohon maaf terhadap turis itu dan masyarakat kota Bandung. Sekali lagi kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kegaduhan," katanya dalam video itu.
Motifnya Cuma Penasaran
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menyebut ketiga anak itu motifnya karena penasaran dengan korban yang membuat video vlog menggunakan bahasa Inggris.
"Jadi, kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton nobar Persib di Braga Sky, pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan, pada saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog," katanya.
Darien dan Joanna, turis asal Singapura menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Braga, Bandung pada malam tahun baru, Selasa (31/12/2024) lalu akhirnya buka suara.
Melalui media sosial Instagramnya, Darien dan Joanna mengaku bersedia tidak membawa kasus pelecehan seksual ini ke jalur hukum.
Namun Darien dan Joanna mengajukan satu buah syarat untuk pelaku pelecehan yang diduga berjumlah dua orang tersebut.
Mulanya, pasangan suami istri tersebut, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada mereka.
"Saya Darien, dan istri saya Joanna, ingin mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan luar biasa yang telah Anda semua berikan selama masa sulit ini.
Kebaikan dan solidaritas yang ada tunjukkan sangat berarti bagi kami,
Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian, kedutaan, dan otoritas setempat, dan sangat bersyukur atas semua dukungan yang telah diberikan," tulisnya, dikutip TribunJakarta.com, pada Sabtu (4/1/2025).
Darien dan Joanna lalu mengatakan bersedia tidak memenjarakan pelaku pelecehan, dengan satu syarat, yakni pelaku menyampaikan permintaan maaf.
Darien dan Joanna menyebut permintaan maaf tersebut harus ditujukkan untuk masyarakat Indonesia, warga Bandung, dan kepada mereka berdua.
Tak cuma itu, turis Singapura tersebut berharap permintaan maaf tersebut disampaikan pelaku dengan tulus.
Mereka juga meminta pelaku melakukan interopeksi diri dan tak lagi mengulangi perbuatan tak terpuji.
"Kepada para pelaku insiden ini, kami bersedia untuk tidak memperkarakan kasus ini lebih lanjut ke ranah hukum dengan satu syarat,"
Anda para pelaku, harus memberikan permintaan maaf secara terbuka dan tulus sebelum tanggal 11 Januari 2025," tulis Darien dan Joanna.
Darien dan Joanna menekankan pelecehan seksual seharusnya tak dialami oleh siapapun, termasuk wisawatan.
"Ini bukan tentang balas dendam, ini tentang menetang pelecehan seksual dalam bentuk apapun,"
Yang seharusnya tidak dialami oleh siapapun, baik wisatawan maupun warga lokal," tulisnya.
Di akhir pernyataannya, Darien dan Joanna berpesan agar masyarakat Indonesia tak melakukan main hakim sendiri, kepada para pelaku.
"Kami juga ingin menekankan satu hal penting: Meskipun kami memahami kemarahan yang dirasakan banyak dari Anda, kami mohon agar tidak ada yang melakukan tindakan kekerasan," tulisnya.
Videonya Viral
Darien dan Joanna, menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Braga, Bandung pada malam tahun baru.
Pasangan suami istri membuat video khusus yang merekam aksi pelecehan tersebut dan mengunggahnya di Youtube pada Kamis (2/1/2025).
Judul videonya seperti meminta tolong, dalam Bahasa Inggris, 'please help. i was molested in Indonesia by Indonesian men. Bandung, Braga Street on 31 Dec 24'.
Di Video itu, Joanna, sang korban pelecehan, berbicara mengungkap kronologinya.
Pelecehan terjadi saat dia dan suaminya sedang membuat video di Jalan Braga sekira pukul 18.57 WIB.
Sang suami berbicara di depan kamera yang dipegangnya sambil berjalan, sementara Joanna di sampingnya mendampingi.
Di belakang mereka ada sekelompok pemuda mengikuti.
Mereka tertawa sambil bergaya-gaya seperti sengaja ingin masuk dalam video.
Namun gestur yang ditunjukkan seperti melecehkan, yakni menunjukkan jari berbentuk huruf v sambil menjulurkan lidah.
Tidak berehenti mengganggu dengan aksi 'videobombing', salah satu pemuda berjalan melewati samping kiri Joanna.
Saat itu, Joanna merasakan si pemuda menyentuh bagian belakang tubuhnya.
"Saya sadar bahwa pria yang berjalan melewati saya sengaja menyentuh saya."
"Itu bukan ketidaksengajaan, Anda bisa lihat di video," kata Jonna dikutip dari pernyataan di video Youtubenya.
Joanna menjelaskan, dia sudah empat bulan di Indonesia, dan merasa orang Indonesia baik-baik.
Menurutnya, sosok pemuda yang melakukan pelecehan sama sekali tidak mencerminkan orang Indonesia secara keseluruhan.
"Saya percaya 99 persen orang Indonesia baik dan selama empat bulan di sini, kami sudah merasakan kesenangan dan kebaikannya," jelasnya.
Joanna mau pelaku pelecehan itu ditangkap. Aksi buka suaranya juga ditunjukkan kepada siapapun korban pelecehan seksual agar tidak takut bersuara.
Dua pemuda pelaku pelecehan terhadap Youtuber Singapura di Bandung.
"Saya yakin pria ini (yang melakukan pelecehan) harus ditangkap dan setiap perempuan atau siapapun yang menjadi korban pelecehan seksual tidak boleh diam," jelasnya.
Sang suami, Darien, juga turut angkat bicara pada video yang sama dengan mengatakan hal senada.
"Ini menjijikan, tidak merepresentasikan budaya Indonesia yang saya rasakan selama tinggal di sini," ujar Darien.
Dia mengajak penonton videonya, terutama para penegak hukum di Indonesia untuk menangkap pelaku dan memenjarakannya.
"Mari tunjukkan kepada dunia, ayo tangkap mereka. Mari tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia punya hukum yang tegas, bahwa Anda tidak bisa begitu saja menyentuh perempuan di jalan dan kabur."
"Ayo penjarakan mereka," tegasnya.