Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Bagaimana kronologi lengkap 3 orang remaja di Bandung diduga lakukan pelecehan terhadal turis di Singapura?
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebuah videk yang memperlihatkan dugaan adanya pelecehan terhadap turis asing kini viral di sosial media.
Melansir dari Tribun Jabar, kejadian tersebut terjadi pada 29 Desember 2024.
Ketiganya diketahui berinisa RF (17), RUA (18), dan MCA (18).
Usai diamankan, mereka pun memberikan klarifikasi serta permohonan maaf atas kejadian yang viral tersebut.
Dugaan sementara, ketiganya yang masih di bawah umur diduga penasaran dengan korban yang pada saat itu sedang membuat vlog.
Melansir dari laman Kompas.com, kronologi berawal saat dua orang turis asal Singapura sedang menikmati liburan di Bandung.
Keduanya membuat vlog dan mengunggahnya di kanal YouTube denga judul, 'Please help. I was molested in Indonesia by Indonesian men. Bandung, Braga Street on 31 Dec 24."
Dalam video berdurasi 3 menit 20 detik itu, terlihat keduanya sedang berjalan kaki di Jalan Braga dan tampak diikuti oleh beberapa pria.
Insiden puncak adalah ketika salah satu dari pria yang mengikutinya diduga menyentuh area sensitif salah satu turis.
"Saat merekam video kami, aku mencoba bersikap positif dan sebahagia mungkin. Aku menyadari bahwa pria yang berjalan di depanku sengaja menyentuhku, dan itu bukan kebetulan. Kamu bisa lihat di rekaman itu," ujar J.
J yang merupakan istri dari D, mengaku baru menyadari kejadian saat sedang menyunting video.
Namun kendati begitu, J dan D yakin tidak semua orang Indonesia berperilaku tidak sopan seperti itu.
"Aku yakin 99 persen masyarakat Indonesia baik dan hebat. Selama empat bulan kami di sini, kami merasakan banyak kebaikan," ujar J.
Namun ia tetap berharap pelaku ditangkap.
"Tidak ada perempuan atau siapa pun yang boleh menjadi korban pelecehan seksual dan dibungkam karenanya," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung pun turut menyampaikan permintaan maaf mereka.
"Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pada prinsipnya kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami," ujar Arief Syaifudin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwksata Kota Bandung.