Fokus di Kawasan Kemiskinan Tinggi, Pemkab Majalengka Anggarkan Rp5 Miliar untuk Program MBG
GH News January 06, 2025 08:06 PM

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, akan mulai digulirkan pada 13 Januari 2025. Sebelumnya, pelaksanaan program nawacita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini telah ditandai dengan simulasi uji coba di SMPN 7 Majalengka. 

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menyampaikan bahwa dalam merealisasikan MBG, Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mendukung program ini.

"APBD Kabupaten Majalengka tahun 2025 sudah menganggarakan. Saat ini persiapannya sedang dilakukan," ujar Dedi Supandi, Senin (6/1/2025).

Menurut Dedi, alokasi APBD akan diprioritaskan untuk sekolah-sekolah di kawasan dengan tingkat kemiskinan tinggi. Anggaran tersebut mencakup kebutuhan makan bergizi bagi 30.000 siswa, mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP, dengan total anggaran Rp5 miliar yang cukup untuk 16 minggu.

Berkaitan hal tersebut, Pj Bupati telah meminta Dinas Pendidikan Majalengka untuk mengevaluasi kembali alokasi anggaran bagi program MBG tersebut, apakah akan difokuskan untuk jenjang SD saja atau juga mencakup SMP.

Namun demikian, ia menyampaikan bahwa program serupa di Majalengka ada juga yang dikelola oleh dapur umum TNI, yang nantinya akan dikolaborasikan dengan pemerintah daerah. 

"Sambil nunggu berjalan program MBG selama 16 minggu itu, saya yakin ke depannya kolaborasi itu akan terjadi, baik dari unsur pengusaha atau yang lainnya," ungkapnya. 

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa dalam mempersiapkan pengelolaan makanan akan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi lokal, dengan prioritas bahan baku dari daerah setempat.

Hal itu ditujukan kehadiran program MBG di Kabupaten Majalengka lebih dari sekadar meningkatkan gizi siswa, namun turut juga untuk mendukung perekonomian lokal. 

"Kami juga akan memaksimalkan peran kelompok perempuan kepala keluarga yang telah mendapatkan pelatihan tata boga sebelumnya untuk memasak makanan bergizi," tukasnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka memastikan data penerima manfaat diverifikasi secara akurat agar tidak terjadi kekurangan, berikut mempersiapkan fasilitas pendukung di sekolah, seperti tempat makan dan cuci tangan.

Selain itu, pihaknya juga akan mendata siswa yang memiliki alergi makanan. Pengalaman uji coba sebelumnya menunjukkan ada anak yang sakit setelah mengonsumsi makanan tertentu.

"Hal ini penting agar makanan yang diberikan sesuai kebutuhan para siswa di sekolah," kata Fungsional Perencana Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Joko Setiono. 

Joko juga menambahkan, mitra pelaksana program telah disiapkan untuk memastikan standar sarana dan prasarana sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional.

Dia pun menandaskan, bahwa dengan berbagai upaya ini diharapkan program MBG dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi siswa sekolah di Majalengka, terutama di kawasan yang memiliki angka kemiskinan tinggi.

Sebagai informasi tambahan, program MBG di Kabupaten Majalengka yang didukung dari Badan Gizi Nasional akan mulai dilaksanakan pada 13 Januari hingga 20 Januari 2025. Program ini akan berlangsung selama 16 minggu di empat kecamatan, yaitu Majalengka, Cigasong, Panyingkiran dan Kadipaten. Jumlah siswa yang akan menerima manfaat dari program ini mencapai 7.000 anak. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.