NVIDIA Hadirkan GeForce RTX 50 Series dengan Arsitektur Blackwell
Ida Bagus Artha Kusuma January 07, 2025 12:34 PM

nextren.com -Dalam dunia teknologi, NVIDIA kembali menjadi sorotan utama dengan pengumuman seri GPU terbaru mereka, GeForce RTX 50 Series, di ajang CES 2025.

Dengan menghadirkan arsitektur Blackwell yang revolusioner, seri terbaru ini menjanjikan peningkatan besar dalam performa dan efisiensi.

Bukan hanya sekadar alat bagi para gamer, GPU ini dirancang untuk mendefinisikan ulang pengalaman dalam generative AI, editing video, hingga rendering 3D.

Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana NVIDIA menciptakan era baru dalam dunia komputasi visual.

Fitur Utama GeForce RTX 50

GeForce RTX 50 Series dibangun di atas arsitektur Blackwell, yang menawarkan performa luar biasa dengan efisiensi tinggi. Dengan 92 miliar transistor, arsitektur ini menghadirkan peningkatan signifikan dalam kemampuan komputasi AI dan rendering grafis. Beberapa fakta penting mencakup:

  • 4000 AI TOPS: Tiga kali lipat dibandingkan generasi sebelumnya.

  • 380 RT TFLOPS: Kemampuan ray tracing dua kali lebih baik dari seri RTX 40.

  • 125 Shader TFLOPS: Meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan generasi sebelumnya.

  • Memori G7 dengan Bandwidth 1,8 TB/s: Dua kali lipat lebih cepat dari memori sebelumnya.

Lalu fitur Generative AI menjadi salah satu fokus utama pengembangan seri RTX 50.

Dukungan terhadap format FP4 memungkinkan model AI berjalan dua kali lebih cepat dengan footprint memori yang lebih kecil.

Ini memberikan peluang besar bagi kreator konten untuk menciptakan hasil yang lebih kompleks dengan waktu render yang jauh lebih cepat.

Sebagai contoh, model FLUX.1 [dev] dari Black Forest Labs, yang sebelumnya membutuhkan 23GB VRAM pada FP16, kini hanya membutuhkan 10GB VRAM dengan FP4.

Dengan GPU RTX 5090, model ini dapat menghasilkan gambar dalam lima detik.

Performa ini lebih cepat 15 detik dibandingkan RTX 4090.

Bagi kreator video dan streamer, RTX 50 Series membawa generasi kesembilan encoder NVIDIA NVENC yang mendukung:

  • Format warna pro-grade 4:2:2 untuk color grading lebih baik.

  • Codec MV-HEVC untuk pengeditan video 3D dan virtual reality.

  • Mode AV1 Ultra High Quality dengan peningkatan kualitas kompresi sebesar 5%.

Selain itu, kolaborasi dengan Adobe Premiere Pro, DaVinci Resolve, dan CapCut memastikan teknologi ini terintegrasi dengan software editing populer, memberikan alur kerja yang lebih efisien.

Slenajutnya RTX 50 series juga membawa teknologi DLSS 4 dengan Multi Frame Generation membawa rendering 3D ke level baru.

Dengan kemampuan menghasilkan hingga tiga frame tambahan per frame yang dirender.

Sehingga animator dan desainer kini dapat bekerja dengan kelancaran yang lebih baik.

RTX Remix, platform modding NVIDIA, juga menerima peningkatan dengan dukungan DLSS 4.

Fitur baru seperti Neural Radiance Cache dan RTX Skin memberikan detail pencahayaan dan tekstur kulit yang lebih realistis untuk modding game.

Harga dan Ketersediaan

NVIDIA menawarkan berbagai varian untuk menjangkau beragam kebutuhan pengguna:

  • RTX 5090: $1,999 dengan 32GB VRAM.

  • RTX 5080: $999 dengan 24GB VRAM.

  • RTX 5070 Ti: $749 dengan 16GB VRAM.

  • RTX 5070: $549 dengan 12GB VRAM.

GPU desktop mulai tersedia pada Januari, sedangkan varian laptop akan meluncur pada Maret 2025.

GeForce RTX 50 Series bukan hanya sekadar lompatan generasi dalam hardware grafis, tetapi juga tonggak penting dalam evolusi teknologi AI, rendering 3D, dan pengeditan video.

Dengan inovasi yang dihadirkan, NVIDIA tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri, tetapi juga memberikan alat bagi para kreator untuk mendorong batasan kreativitas mereka.

Bagi para profesional dan gamer, ini adalah momen yang patut dirayakan. Dengan GeForce RTX 50 Series, NVIDIA membuka babak baru dalam komputasi visual, menghadirkan potensi tak terbatas bagi generasi kreator berikutnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.