Perjalanan Shin Tae-yong Mengukir Sejarah untuk Tim Nasional Indonesia
Moh. Habib Asyhad January 07, 2025 12:34 PM

Melalui ketua umum Erick Thohir, PSSI resmi memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Semoga sukses di tempat baru, ya, coach!

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -"Kalian akan menyesal," begitu penggalan status putra Shin Tae-yong, Shin Jae-won, mengomentar pemecatan sang ayah sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia, lewat akun Instagramnya, @shin_jaewon77.

Dari nadanya, jelas sekali dia begitu kecewa dengan pemecatan tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah kadung menjadi bubur. STY sudah dipecat oleh PSSI, yang tersisa kini adalah sejarah dan kenangan manis yang berhasil ditorehkan oleh pria asal Korea Selatan itu.

"Dia sudah membawa Indonesia hingga tahap seperti ini dan begini cara kalian memperlakukannya. Kerja bagus PPSI, kalian semua akan menyesali keputusan ini," begitu status lengkapnya.

Lima tahun STY menahkodai timnas Indonesia. Selama setengah dasawarsa itu, hanya prestasi dan prestasi yang berhasil dia torehkan. Apakah tidak ada kegagalan? Tentu saja ada, tapi untuk timnas Garuda, kegagalan yang diperoleh selama lima tahun ini tak sebanding dengan torehan-torehan mengkilap selama dipegang mantan pelatih Korea Selata itu.

Apa saja? Nanti kita jembrengkan satu per satu.

Cerita itu bermula di pengujung Desember 2019, tepatnya pada Sabtu, 28 Desember 2019. Bertempat di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ketua PSSI ketika itu, Mochammad Iriawan, menyerahkan jersey secara simbolis kepada STY, sebagai tanda dia akan menjadi pelatih kepala Indonesia.

Kerja-kerja STY di awal banyak menghadapi kendala, terutama karena saat itu pandemi Covid-19 sedang menyerang dunia. Tak terkecuali Indonesia, yang di akhir tarikh total jenderal ada lebih dari 500 ribu orang meninggal dunia karena virus dari China itu.

Tugas pertama STY adalah menangani timnas Indonesia U20 yang disiapkan untuk Piala Dunia U20 pada 2021. Tapi sayang, tim itu gagal berangkat karena FIFA mencoret nama Indonesia sebagai tuan rumah.

Laga pertama STY bersama U20 adalah ketika melawan Bulgaria pada September 2020. Timnas U20 memperoleh kemenangan pertama bersama STY ketika melawan Qatar U20 dengan skor 2-1, masih dalam rangka persiapan menjelang Piala Dunia U20.

Dari U20, STY kemudia menahkodai U23 dan timnas senior.Debut STY bersama timnas senior adalah ketika kalah dari Oman 1-3 pada Mei 2021 dalam sebuah pertandingan persahabatan.

Setelah serangkaian laga persahabatan, pertandingan resmi pertama STY adalah saat melawan Thailand dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, Juni 2021, yang berakhir dengan 2-2. Kemudian laga pertama kualifikasi Piala Asia 2022 melawan Taiwan pada Oktober 2021. Indonesia menang 2-1.

Mengutip Kompas.com, total jenderal STY menangai timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. Sementara untuk U23 sebanyak 21 kali, U20 14 kali, dan U19 sebanyak 18 kali.

Bersama STY, Indonesia untuk pertama kalinya lolos ke fase gugur Piala Asia. Dan yang paling bikin bangga adalah STY membawa Indonesia lolos ke babak tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sangar betul!

Beberapa diterpa isu akan dipecat

STY barangkali adalah pelatih timnas Indonesia yang paling populer. Meski begitu, bukan berarti STY tak pernah diterpa isu pemecatan. Yang paling kencang tentu saja ketika Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2024 ini.

Ini beberapa rekor yang dicatat oleh STY bersama timnas Indonesia:

- Runner Up Piala AFF 2020

- Medali perunggu SEA Games 2021

- Runner Up Piala AFF U23 2023

- Fase grup Piala Asia U20 2023

- Babak 16 besar Piala Asia 2023

- Peringkat keempat Piala Asia U23 2024

- Lolos Piala Asia 2027

Bersama STY, timnas U20lolos ke Piala Asia U20 2023 untuk kali pertama dalam sembilan tahun terakhir. Di senior, Indonesia akhirnya ikut Piala Asia sejak setelah 18 tahun. Di Piala Asia 2023, Indonesia bahkan untuk pertama kalinya lolos ke babak 16 besar (fase gugur).

Ranking FIFA timnas naik terus

Ketika timnas pertama kali ditangani STY, peringkat FIFA-nya di angka 173. Itu pada 19 Desember 2019. Tapi seiring waktu, peringkatnya terus merangkak hingga mencapai yang tertinggi pada 28 November 2024, yaitu125.

Sejatinya itu bukan peringkat terbaik yang pernah ditorekan timnas Indonesia. Pada September 1998 lalu, Indonesia pernah berada di peringkat 76 rankin FIFA.

Yang juga tidak kalah membanggakan, Indonesia lolosbabakketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sementara di saat bersamaan tak ada tim dari Asia Tenggara lainnya yang melangkah sejauh itu.

Pencapaian itu didapat setelah Indonesia jadi runner up Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengoleksi 10 poin.

Jangan lupa juga, lolosnya Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 juga membuat Indonesia menjadi negara Asia Tenggara tersukses dalam laga tersebut. Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang lolos ke puataran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, mengungguli Vietnam dan Thailand yang lebih diunggulkan.

Keren, bukan?

Hingga kabar buruk itu tiba juga

Senin (6/1/2025), tepat saat jam makan siang, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia.

"Coach Shin Tae-yong telah menerima surat-menyuratnya, nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir," kata Erick, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Erick jugamengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong yang telah melatih Timnas Indonesia sejak 2019. Menurutnya, keputusan pemecatan hubungan kerja sama PSSI dengan pelatih asal Korea Selatan itu sudah muncul sebelum babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia saat Indonesia kalah melawan China.

Terkait alasan pemecatan, menurut Erick,keputusan memecat Shin Tae-yong telah melalui pertimbangan yang panjang. Dia tidak memungkiri bahwa selama dua tahun terakhir, PSSI memiliki program yang sangat konsisten untuk membangun Timnas Indonesia.

Apa yang kita lakukan hari ini untuk kebaikan Tim Nasional, begitu kata Menteri BUMN itu. Dia menambahkan, keputusan pemecatan STY sebagai pelatih timnas Indonesia dilakukan atas berbagai pertimbangan dan evaluasi.

Evaluasi itu menyoroti strategi permainan dan komunikasi antara pelatih dan pemain. Menurutnya, perlu ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain. Apakah ini artinya dia butuh pelatih yang bisa mengakomodasi keinginan pemain?

Atas dasar hal tersebut, PSSI memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja sama dengan STY yang telah terjalin selama hampir 6 tahun. Dia mengatakan, Ketua Badan Tim Nasional Sumardji telah bertemu dengan Shin Tae-yong pagi ini untuk memberikan surat menyurat terkait hal tersebut.

"Dan Coach Shin Tae-yong telah menerima surat menyuratnya," kata Erick. Meskipun begitu, Erick memastikan bahwa hubungannya dengan STY masih terjalin sangat baik.

Lalu siapakah penggantinya? Apakah pria asal Belanda itu -- mengingat sebagian besar pemain timnas Indonesia saat ini berbahasa Belanda?

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.