Siswa di China Diduga Tewas Dibully, Warga Gelar Protes Besar
kumparanNEWS January 10, 2025 08:40 PM
Kasus kematian remaja di China memicu protes yang diikuti dengan kekerasan di Pucheng, provinsi Shaanxi.
Dikutip dari BBC, Jumat (10/1), dalam video yang beredar di media sosial yang sudah terkonfirmasi, terlihat polisi yang memukuli sejumlah pengunjuk rasa.
Aksi protes ini bermula dari kasus kematian remaja yang jatuh dari asrama sekolahnya dalam sebuah kecelakaan pada 2 Januari 2025. Namun, muncul dugaan ada upaya menutup-nutupi kasus ini yang beredar di media sosial.
Setelahnya, aksi protes muncul dan berlangsung selama beberapa hari sebelum akhirnya mereda awal minggu ini.
Aksi demonstrasi adalah hal yang tidak umum di China, namun otoritas cukup sensitif dengan hal ini setelah aksi protes White Paper terhadap kebijakan penanganan pandemi COVID-19 pada tahun 2022 lalu. Sangat jarang melihat warga berkumpul dan mengkritik Partai Komunis China dan Presiden Xi Jinping.
Tidak ada satu pun media negara yang memberitakan kejadian ini. Cuplikan video atau perbincangan terkait demonstrasi telah disensor secara luas di media sosial China, karena hal ini sangat sensitif. Namun, beberapa cuplikan video diunggah di X (Twitter). Lokasi demonstrasi yang direkam video diketahui berada di Pucheng Vocational Education Center.
Saat dikontak oleh BBC, perwakilan departemen publikasi pemerintah Pucheng membantah ada aksi demonstrasi di wilayahnya. Mereka juga tidak menjawab permintaan untuk menjawab pertanyaan media.
Awal Mula Kasus Kematian Siswa
Dalam pernyataan yang dirilis awal minggu ini, otoritas lokal mengungkapkan korban yang diketahui bermarga Dang itu merupakan siswa tahun ketiga di pusat pendidikan di Pucheng.
Sebelum kematiannya, Dang terbangun di malam hari karena sejumlah siswa ngobrol di asramanya. Ia kemudian terlibat dengan pertengkaran dengan siswa lainnya, yang kemudian didamaikan oleh pejabat sekolah.
Namun, pada tengah malam, tubuhnya ditemukan oleh siswa lain di kaki blok asrama.
Pernyataan resmi mendeskripsikan kejadian itu sebagai “kecelakaan di mana seorang siswa jatuh dari ketinggian di sekolah”. Pernyataan itu menambahkan bahwa polisi telah melakukan penyelidikan dan otopsi, “dan hingga saat ini tidak menganggapnya tindakan pidana”.
Namun, beberapa hari kemudian muncul sejumlah dugaan yang beredar di media sosial, mengeklaim ada cerita lain di balik tewasnya siswa itu dan pihak berwenang menyembunyikan kebenaran. Tanpa bukti, ada satu akun yang mengeklaim Dang mengakhiri dirinya sendiri setelah dibully oleh salah satu siswa yang bertengkar dengannya.
Ada juga pernyataan dari keluarga yang masih belum terkonfirmasi, menduga bahwa luka yang ada di tubuh Dang tidak konsisten dengan versi kejadian dari pihak berwenang, dan keluarga tidak diperbolehkan memeriksa tubuhnya dalam waktu yang lama.
Tuduhan itu membuat banyak orang di Pucheng marah dan memicu aksi protes yang melibatkan setidaknya ratusan orang.
Bullying merupakan topik yang sangat sensitif di China dalam beberapa tahun terakhir, dengan kasus kematian di masa lalu yang memicu protes.
Tahun lalu, pengadilan China menjatuhkan hukuman penjara panjang terhadap dua remaja yang membunuh teman sekelasnya.