Koordinator Gerakan Ayo Mondok Sambut Positif Wacana Liburkan Sekolah Selama Ramadan
GH News January 10, 2025 10:06 PM

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Wacana Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) terkait libur sekolah selama bulan Ramadan mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk dari Gerakan Ayo Mondok (GAM).

Hal tersebut disampaikan oleh KH. Luqman Harist Dimyati Attarmasi, Koordinator GAM saat diskusi bersama beberapa Pengasuh Pondok Pesantren di Jawa Timur disebuah rumah makan yang terletak di Jl. Romly Tamim Jombang, Jumat (10/1/2024).

Lelaki yang akrab disapa KH. Luqman menyatakan bahwa wacana ini bisa menjadi peluang besar bagi pesantren untuk menunjukkan keunggulan pendidikan yang ada di pondok pesantren.

Menurut KH. Luqman, libur sekolah selama Ramadan dapat menjadi waktu yang tepat untuk para siswa lebih mendalami ilmu agama di pesantren. 

Hal ini juga sejalan dengan visi Gerakan Ayo Mondok yang mendorong masyarakat, khususnya para orang tua, untuk mengirim anak-anaknya belajar di pesantren selama Ramadan.

"Ini menjadi tantangan bagi pesantren untuk menunjukkan kualitas pendidikan yang jauh lebih baik. Ramadan adalah momen yang sangat tepat untuk memperdalam ilmu agama sekaligus membentuk karakter yang lebih religius," ujar KH. Luqman, Jumat (10/1/2025).

Lebih lanjut, KH. Luqman menjelaskan bahwa pesantren memiliki sistem pendidikan yang komprehensif, tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum.

Dengan adanya program libur sekolah selama Ramadan, diharapkan semakin banyak orang tua yang tertarik untuk memondokkan anak-anak mereka, baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.

"Sekarang saatnya pesantren memperkuat pendidikan yang tidak hanya berbasis agama, tetapi juga skill lain yang dibutuhkan anak-anak. Ramadan bisa menjadi momentum besar bagi mereka untuk belajar dan mendapatkan pengalaman pendidikan yang berbeda," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh KH. Zahrul Azhar Asumta atau yang lebih akrab disapa Gus Hans. Menurutnya, Gerakan Ayo Mondok (GAM) sendiri merupakan inisiatif nasional yang bertujuan untuk mendorong anak-anak muda belajar di pondok pesantren.

Selain itu, GAM juga berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang peran pesantren dalam mendidik generasi yang berakhlak mulia dan memiliki kompetensi luas.

“Ini momentum baik bagi pesantren. Pesantren juga harus siap menerima siswa-siswi umum untuk belajar selama Ramadan. Hal ini juga sudah diterapkan di era kepemimpinan Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI. Saya yakin ini juga bisa diterapkan,” ujarnya.

Selain itu, Gus Hans berharap bahwa wacana Kemenag RI ini bisa menjadi bagian dari kebijakan yang menguntungkan untuk dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren.

"Kami sangat mendukung wacana ini, dan berharap kebijakan ini dapat direalisasikan sehingga anak-anak bisa memanfaatkan waktu Ramadan untuk belajar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pendidikan yang lebih intensif di pesantren," pungkasnya.

Dengan potensi yang ada, Gerakan Ayo Mondok optimis bahwa pesantren dapat berperan lebih besar dalam membentuk generasi muda yang berkualitas, tidak hanya dalam hal ilmu agama tetapi juga dalam hal kecakapan hidup lainnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.