TIMESINDONESIA, JOMBANG – Bupati Jombang terpilih, H Warsubi, turut menghadiri dan memberikan apresiasi dalam acara lomba liwetan tradisional yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) Jombang dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-79.
Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Kemenag Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (10/01/2025), dan menjadi salah satu puncak perayaan. Lomba ngliwet yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB ini berlangsung selama 90 menit.
Seluruh peserta menyiapkan hidangan dengan menggunakan cara tradisional, yakni memasak di atas tungku dengan kayu bakar. Setelah itu, dewan juri melakukan penilaian terhadap rasa, tampilan, proses memasak, dan kreativitas dalam menyajikan hasil masakan.
Kepala Kemenag Jombang, Muhajir, menyampaikan bahwa tujuan utama dari perlombaan ini adalah melestarikan budaya santri, khususnya tradisi liwet.
"Jombang adalah kota santri, dan santri identik dengan liwet. Kegiatan ini juga merupakan bentuk nostalgia terhadap kehidupan pesantren serta sebagai wujud ibadah dalam kebersamaan," ujarnya.
Muhajir menambahkan bahwa lomba ini selaras dengan tema HAB ke-79, yaitu "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas". Ia berharap bahwa kegiatan tersebut tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membangun kerukunan antarumat di Jombang.
"Kita ingin mengingatkan kembali tentang pentingnya kebersamaan dan gotong royong melalui kegiatan ini," jelasnya.
Sebanyak 22 tim yang terdiri dari pegawai Kemenag, kepala KUA, penyuluh agama, dan kepala madrasah di Kabupaten Jombang berpartisipasi dalam lomba ini. Mereka menunjukkan berbagai inovasi dan kreativitas dalam masakan tradisional mereka, termasuk tempe bacem, wedang uwuh, dan susu jahe.
Bupati terpilih H Warsubi, dalam sambutannya, memberikan penghargaan kepada Kemenag Jombang atas peringatan HAB ke-79 dan pelaksanaan lomba ngliwet.
"Saya mengucapkan selamat kepada Kemenag Jombang yang terus meningkatkan pengabdiannya kepada masyarakat. Lomba liwetan ini adalah contoh yang baik dalam melestarikan budaya tradisional kita," ungkap Warsubi.
Warsubi juga memuji upaya Kemenag Jombang dalam membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui sertifikasi halal.
"Saya sangat mengapresiasi peran Kemenag yang telah membantu lebih dari 19.000 UMKM mendapatkan sertifikat halal. Ke depan, setelah dilantik, kami ingin bekerja sama lebih erat untuk meningkatkan pelayanan terkait sertifikasi halal agar UMKM di Jombang semakin berkembang," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Warsubi juga mencicipi hasil masakan para peserta dan mengungkapkan kegembiraannya atas kualitas masakan yang mengingatkannya pada masa-masa di pesantren.
"Rasanya luar biasa. Ini membawa kenangan masa lalu, dan ini adalah wujud nyata dari kebersamaan serta gotong royong yang khas dari pesantren," tuturnya.
Acara ini diharapkan dapat terus melestarikan tradisi ngliwet dan memperkuat identitas budaya masyarakat Jombang, khususnya dalam menghidupkan semangat kebersamaan di kalangan santri. (*)