Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Selama dua hari berturut-turut, korban banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Jawa Timur, mengikuti trauma healing.
Kegiatan yang turut diselingi dengan pemberian bantuan itu, berlangsung di salah satu musala dekat lokasi banjir. Dan dilaksanakan langsung oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB).
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah mengatakan, trauma healing dilakukan kepada 25 anak-anak dari usia TK, SD, SMP hingga balita untuk menumbuhkan kembali semangat mereka dengan bernyanyi bersama.
"Untuk kami sampaikan jangan merasa sendiri. Memang kita kena musibah, tetapi kita berharap mereka tetap semangat," katanya, Sabtu (11/1/2025).
Khusus untuk para korban lanjut usia (lansia), kata Anis, dirinya mendatangi secara pribadi.
Mengajak mereka berbicara dari hati ke hati.
Masih tampak tatapan syok dari para lansia saat mereka diajak berbicara.
Lebih-lebih, pada yang rumahnya hanyut terkena banjir, seperti Hariya dan Ima.
"Mereka masih syok, terlihat jelas saat saya berbincang sejak kemarin," ujar Anis pada Tribun Jatim Network, Sabtu (11/1/2025).
Ia menjelaskan, khusus untuk anak sekolah, tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Jadi alhamdulillah pembelajaran tidak terganggu dengan kondisi banjir ini. Tetapi anak-anak semangat untuk sekolah," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya memberikan atensi kepada korban lansia dan penerima bantuan sosial.
Menurutnya, sebagian korban kehilangan KTP dan kartu keluarga (KK) akibat terseret banjir.
Sehingga, mereka akan difasilitasi untuk segera mendapatkan ganti baru.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Kamis (9/1/2025) sore.
Akibatnya, 12 rumah mengalami rusak ringan dan rusak berat.
Empat ternak nyaris terhanyut banjir, kemudian sekitar 4 hektare lahan pertanian juga turut terdampak.
Diperkirakan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi sejak pukul 11.00 WIB. Hingga membuat air Sungai Peh di Lereng Gunung Argopuro, mengalir deras membawa material lumpur, batu, hingga kayu.
Proses pembersihan berlangsung dua hari, mulai Jumat (10/1/2025) hingga Sabtu (11/1/2025).
Seluruh pihak turut terlibat, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, BSBK, Dinas Perkim dan Ciptaru, Damkar Pol PP, Tagana, hingga relawan.
Diketahui, sehari pasca banjir, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono juga hadir langsung meninjau banjir dan memberikan bantuan.