Terhalang Ketimpangan Gender: Perempuan yang Sulit Menggapai Pekerjaan
Wisna Kiki Tonapa January 15, 2025 02:03 AM
Laporan terbaru menunjukkan bahwa ketimpangan gender masih menjadi tantangan utama bagi perempuan dalam mencari pekerjaan, Senin (13/1). Dilansir dari European Commission, hambatan ini mencakup diskriminasi di tempat kerja, minimnya kebijakan yang mendukung perempuan, dan stereotip budaya yang melekat.
“Perempuan bahkan biasa diberikan pekerjaan ganda, yang rentan pelecehan, kekerasan dan sering menjadi bias gender,” pidato Maudy Ayunda di G20 Indonesia 2022.
Secara rinci, laporan tersebut menyebutkan, salah satu hambatan terbesar adalah kurangnya akses ke pendidikan dan pelatihan yang setara. Jumlah angkatan kerja perempuan terpaut 25% lebih rendah daripada laki-laki. Di beberapa daerah, perempuan hanya memiliki peluang 40% lebih kecil dibandingkan laki-laki untuk mendapatkan pelatihan kerja. Selain itu, 60% perempuan yang bekerja melaporkan mengalami diskriminasi gaji berdasarkan gender di sektor swasta.
Ironisnya, hal ini terjadi di tengah upaya global untuk meningkatkan kesetaraan gender. Organisasi internasional, seperti PBB, bahkan telah menetapkan target untuk menghapus ketimpangan gender di dunia kerja pada tahun 2030. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa perjuangan masih jauh dari kata selesai.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.