Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengadakan kunjungan kerja ke Indramayu, Jawa Barat. Pada kunjungan itu, Gus Ipul mengajak ratusan pilar sosial untuk menyamakan langkah agar mencapai dampak nyata ke masyarakat.
"Saya ingin menyamakan langkah supaya langkah kita lebih jelas target-targetnya. Agar apa yang kita kerjakan punya output, outcome, dan impact yang nyata. Kita ingin terukur dan kemiskinan cepat turun," ucap Gus Ipul saat berdialog dengan 399 pilar sosial di Indramayu, Selasa (14/1).
Gus Ipul juga mengajak Pemerintah Kabupaten Indramayu agar turut menyukseskan upaya graduasi penerima bantuan sosial Kementerian Sosial.
"Saya ingin mengajak Pemkab Indramayu untuk fokus ke pemberdayaan. Sekarang kita tingkatkan ke pemberdayaan agar tiap tahunnya banyak yang bisa graduasi," kata Gus Ipul.
Pada kesempatan itu, sebanyak 399 pilar sosial hadir dalam dialog hangat bersama Gus Ipul. Mereka terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan pendamping rehabilitasi sosial.
"Cita-cita bangsa kita adalah bagaimana kita bisa membuat orang kecil bisa tersenyum dan tertawa," ucap Gus Ipul saat menjelaskan arahan Presiden Prabowo yang selalu menjadi pedoman menjalankan tugas-tugas Kemensos selama ini.
Gus Ipul berharap, arahan Presiden tersebut dapat menjadi inspirasi seluruh pihak terutama pilar sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
"Siapa yang harus dibuat tersenyum? Kita rumuskan dalam 12 PAS," kata Gus Ipul.
Dalam penyampaiannya, Gus Ipul menjelaskan mengenai target sasaran kerja Kemensos yang tercakup ke dalam konsep 12 PAS. Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.
Sasaran kerja tersebut terdiri dari anak-anak rentan, difabel, lansia telantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, mereka yang membutuhkan afirmasi khusus, warga binaan, korban kekerasan, korban NAPZA dan HIV/AIDS, masyarakat yang bermasalah sosial, perempuan rentan, dan fakir miskin.
"Jadi, sekali lagi, inilah yang harus kita buat tertawa. Mereka harus menjadi perhatian kita sesuai bidang tugas masing-masing," kata Gus Ipul.
Gus Ipul menuturkan, para pilar sosial harus mampu menggugah setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial. Guna mewujudkan itu, Kemensos akan menggunakan sistem Data Tunggal Sosia Ekonomi Nasional.
"Kita akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang menjadi acuan seluruh pihak," ucap Gus Ipul.
Gus Ipul menyebutkan, terwujudnya data tunggal tersebut menjadikan Indonesia untuk pertama kalinya memiliki data tunggal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Adanya data tunggal itu juga menjadi acuan pendamping sosial dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Dengan lahirnya data tunggal diharapkan akan membawa perubahan baru dalam target kerja Kemensos ke depannya. Termasuk dalam upaya menggeser para penerima bantuan sosial Kemensos menjadi penerima program pemberdayaan sosial.
"Setelah mereka mendapat bantuan perlindungan sosial, maka berikutnya digeser ke pemberdayaan sosial," ucap Gus Ipul.
Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang tidak bisa diberdayakan secara langsung maka akan melewati proses rehabilitasi sosial terlebih dahulu.
"Bagi keluarga-keluarga yang fungsi-fungsi sosialnya tidak utuh, dia harus masuk rehabilitasi sosial dulu, setelah rehab baru nanti pemberdayaan. Tapi yang utuh fungsi sosialnya maka langsung ke pemberdayaan," kata Gus Ipul saat menjelaskan proses bisnis kerja Kemensos kepada pilar sosial yang hadir.
"Saya mohon teman-teman bekerja dengan baik mendampingi mereka (KPM) sehingga dapat didorong ke pemberdayaan, yang disebut dengan graduasi," kata Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan, jika proses graduasi itu terus menerus dilakukan maka jumlah masyarakat penerima bantuan sosial akan berkurang sehingga angka kemiskinan pun juga dapat menurun.
"Mereka harus digugah untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri dan ikut program-program pemberdayaan biar kemiskinan di Indramayu turunnya signifikan," kata Gus Ipul.