Hati-hati, Game Online Ini Disinyalir Dipakai Predator Seks Mengincar Anak-anak
BASRA (Berita Anak Surabaya) January 15, 2025 10:23 AM
Popularitas game online meningkat saat ini. Risiko pedofilia dan predator seksual pun mengincar anak-anak saat bermain game online. Sehingga orang tua tidak boleh membiarkan anak asyik mainan gawai sendirian tanpa pengawasan.
"Ancaman predator online masif hadir di banyak platform digital, baik melalui game online, media social, maupun beragam aplikasi lainnya," ungkap Dr Irwan Dwi Arianto MIKom, pakar komunikasi Big Data saat menjadi pembicara seminar smart parents bertajuk ‘Lindungi Anak dari Predator Online’ belum lama ini.
Founder Analisa Komunikasi Big Data (Asigta) itu kemudian merujuk game online ‘Roblox’ sebagai contohnya.
“Kapan-kapan aku foto gak pakai baju,” ungkap Irwan mengutip isi chat di game tersebut.
Irwan meyakini, pembicaraan di kolom chat Roblox itu tak cuma sebatas buka baju. “Pasti berlanjut ke hal-hal yang harusnya dilakukan oleh orang dewasa, yang sudah sah menikah,” tegasnya.
”Ini masih bocil (bocah cilik). Yang dibilang bau kencur. Mereka belum memiliki kesadaran tentang kedewasaan, tetapi mendapatkan informasi kedewasaan. Berdialektika kedewasaan," imbuhnya.
Irwan mengingatkan para orang tua jika semua game online yang didukung fitur chat dan bisa berkirim foto, memiliki potensi besar disusupi para predator seks yang mengincar anak-anak.
Para predator online ini menyamar jadi anak kecil sebaya target mereka.
“Chatting dengan anak kecil tadi, karena nyaman, ngerayu-ngerayu, akhirnya terjadi pembicaraan yang tidak pantas. Akhirnya terjadi pelecehan dengan dalih cinta,” tandasnya.
Karena merasa sesama anak kecil, si bocil tidak sadar sudah masuk ‘perangkap’ predator online.
“Ketika foto nggak pakai baju tadi dikirimkan korban, bisa jadi ancaman nggak (buat si bocil)? Akhirnya korban pun pasti akan tersandera," tukasnya.
“Kalau tidak menurut, foto kamu akan aku sebarkan. (Foto) Ini aku kasih papa mama biar mereka malu,” cetus Irwan mengutip ancaman si predator online ke bocil yang jadi korbannya.
Ironisnya, kata Irwan, game online Roblox ini justru disodorkan oleh para orang tua saat memberikan gawai ke buah hati mereka.
“Ketika beli HP baru, orang tua malah minta diinstall-kan game Roblox ini agar jadi mainan anaknya. Mereka tidak sadar ada ancaman di game online yang akan dimainkan anak-anak mereka,” ujarnya.
Memang sekilas, ucap Irwan, tidak ada unsur pornografi di Roblox. “Ternyata, dalam chatnya, porno banget!” tuturnya.
Melalui kolom chat di game online, urai Irwan, predator online sengaja mengumpulkan foto-foto telanjang anak-anak itu supaya bisa diancam dan diperas.
“Bukan diperas minta duit. Kalau kita kehilangan duit gak ada masalah. Uang bisa dicari. Tetapi kalau kehilangan anak kita?” tandasnya.