Serma Rendi, Korban Penembakan Desertir TNI AD Sertu Hendri Selesai Jalani Operasi, Ini Kondisinya
Adi Suhendi January 16, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Serma Rendi, polisi militer korban penembakan desertir TNI AD Sertu Hendri selesai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di RSUD Marsidi Judono, Tanjungpandan, Belitung, Bangka Belitung, Rabu (15/1/2025).

Diketahui peluru yang dilesatkan Sertu Hendri mengenai sisi kiri dada bawah hingga tembus 3 centi meter di bawah kulit dan bersarang di sekitar ulu hati Serma Rendi.

Tim medis berhasil mengangkat proyektil peluru dari tubuh Serma Rendi setelah melakukan persiapan matang.

Proses pengangkatan proyektil tersebut berlangsung selama 30 menit melibatkan tim dokter anestesi, bedah, dan radiologi. 

Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn mengatakan operasi dilakukan pada pukul 11.00 WIB. 

Sebelum operasi, tim medis memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati. Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit," jelas dr Hendra, Rabu (15/1/2024). 

Tim medis pun tak mengalami kesulitan selama operasi berlangsung.

Saat ini kondisi Serma Rendi dalam keadaan stabil setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil.

"Kondisi pasien stabil, langsung sadar setelah operasi, dan saat ini sudah dalam perawatan di ruang pemulihan," ujarnya.

Detik-detik Serma Rendi Ditembak Sertu Hendri

Serma Rendi menjadi korban penembakan ketika hendak menyergap desertir TNI AD Sertu Hendri di Belitung, Bangka Belitung, Senin (13/1/2025) dini hari.

Peristiwa berawal saat personil Subdenpom Persiapan Belitung menerima aduan dari istri siri Sertu Hendri yang merasa terancam akan keberadaan mantan Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung tersebut pada Minggu (12/1/2025) malam.

Kemudian personil Subdenpom Persiapan Belitung yang dipimpin Letda Cpm M Jaka Budi Utama mendatangi kontrakan Sertu Hendri di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Senin sekitar pukul 00.32 WIB dini hari. 

Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu. 

Awalnya, pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan. 

Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api. 

"Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya, dan kami berlindung di belakang mobil," ungkapnya.

Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tak dihiraukan pelaku. 

Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah. 

Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera. 

"Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," jelasnya. 

Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan sopir. 

Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran. 

Belakangan diketahui Sertu Hendri membawa korban menuju sebuah pesantren di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk. 

Sesampainya di lokasi, Serma Rendi dipaksa tiarap, tangan diikat dengan ikat pinggang, dan tetap berada di bawah ancaman pelaku.

Namun, saat pelaku lengah, Serma Rendi berhasil melepaskan ikatan dan melarikan diri ke arah semak belukar. 

Menyadari sanderanya kabur, Sertu Hendri menembak dan peluru mengenai punggung kiri korban.

Meski terluka, Serma Rendi terus berlari dan akhirnya mendapat pertolongan dari pengurus pesantren yang membawanya ke rumah sakit. 

Sekitar pukul 01.30 WIB, personil Subdenpom Persiapan Belitung mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit.

"Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali," kata Jaka.

Saat ini jajaran Subdenpom Persiapan Belitung dibantu instansi lain seperti Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung terus mengejar Sertu Hendri.

Diketahui Sertu Hendri sudah menjadi buruan polisi militer sejak 2024 setelah dirinya dipecat akibat terlibat perampokan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

Mantan Korem 042 Gapu/Jambi tersebut diputus bersalah atas kasus perampokan yang terjadi 2023.

Atas perbuatannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer kepada Sertu Hendri.

Setelah berstatus desertir dan masuk daftar buron, Sertu Hendri pun kembali ke Belitung dengan niat untuk hidup bersama istri sirinya.

Tetapi, upayanya untuk kembali hidup bersama dengan istri siri membuat keberadaannya sebagai buronan tercium aparat TNI.

Bahkan Sertu Hendri kini terjerat kasus baru yakni penembakan prajurit TNI yang hendak menyergapnya.

( posbelitung.co/ Adelina Nurmalitasari)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.