TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Maman Imanul Haq mendukung penyusunan data tunggal sosial ekonomi yang digagas Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar.
Menurutnya data itu sangat penting agar penyaluran bantuan sosial (Bansos) bisa tepat sasaran.
Maman mengatakan, data tunggal sosial ekonomi itu mengintegrasikan sejumlah sumber data, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Kependudukan dan Catatan Sipil, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dengan banyaknya data yang menjadi rujukan, maka data tunggal sosial ekonomi itu akan semakin valid dan menjadi rujukan dalam setiap program penyaluran bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
"Data itu juga nanti akan menjadi rujukan bagi semua lembaga dan instansi pemerintahan dalam setiap pengambilan kebijakan dan penyaluran program bantuan," kata Maman Imanulhaq, kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan itu mengatakan, dengan penyusunan data tunggal sosial ekonomi itu, maka akan ada perubahan terkait penerima bantuan sosial dari pemerintah. Jadi, masyarakat harus bersiap-siap dengan perubahan itu.
Misalnya, yang sebelumnya masuk kategori tidak mampu, kemudian sekarang naik menjadi sejahtera, maka mereka tidak menjadi penerima bansos lagi. Akan ada penyesuain data di lapangan.
"Kami harap penyusunan data tunggal sosial ekonomi ini akan menimbulkan perubahan positif dalam penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat," ujar legislator asal Dapil Jawa Barat IX ini.
Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB itu berharap, dengan data tunggal sosial ekonomi, ke depannya penyaluran bantuan sosial dari pemerintah akan semakin tepat sasaran. Bantuan itu betul-betul diterima masyarakat yang kurang mampu.
"Jadi, tidak ada lagi keluarga sejahtera yang menjadi penerima bantuan sosial. Hanya keluarga tidak mampu yang berhak mendapatkan bantuan itu," katanya.
Sebab itulah, kata Maman, pihaknya mendukung penuh penyusunan data tunggal sosial ekonomi, sehingga penyaluran bantuan sosial akan semakin baik di masa mendatang.
Dia berharap tidak ada lagi perbedaan atau polemik soal data penerima bansos.
Dia yakin dalam waktu dua minggu ke depan, Kemenko PM bisa merampungkan penyusunan data tunggal sosial ekonomi, sehingga bisa langsung menjadi rujukan dalam penyaluran bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
"Kami akan terus mengawal penyusunan data tunggal sosial ekonomi dan penyaluran program bantuan sosial," pungkas Maman.
Untuk diketahui, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional ini mengintegrasikan data DTKS, P3K dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), akan menjadi dasar penyaluran bansos.
Data ini diperbaharui secara berkala melalui jalur formal dengan musyawarah desa hingga ke dinas sosial dan jalur partisipatif melalui aplikasi Cek Bansos.