Akhirnya Atlet Asal Toba Dapatkan Hadiah Uang Tunai dari Pemkab setelah Berprestasi di PON Sumut
Randy P.F Hutagaol January 18, 2025 01:32 AM

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Setelah sabet prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, sejumlah atlet asal Toba dapatkan hadiah dari Pemkab Toba. Nilainya bervariasi, ada yang Rp 100 juta, Rp 50 juta, Rp 10 juta dan Rp 5 juta.

Faisal Halomoan Siahaan, peraih  medali emas pada cabor karate menerima tali asih sebesar Rp 100 juta. 

Lalu, Daniel pada cabor karate, Antoni Tambunan pada cabor kick boxing dan Adi Rominto Manurung pada cabor sambo mendapatkan  tali asih sebesar Rp 50 juta. Ketiganya meraih medali perunggu.

Selain perorangan, atlet beregu yang berprestasi juga mendapat tali asih. Peraih medali perak sebesar Rp 10 juta per orang. Sementara peraih medali perunggu menerima Rp 5 juta  per orang.

"Semua tali asih kita serahkan dalam bentuk tunai kepada para penerima. Itu kita serahkan beberapa  waktu lalu," kata Kepala Bidang Olah Raga  Tridarma Putra Simanjuntak, Jumat (17/1/2025).

Atlet asal Toba Faisal Halomoan Siahaan menyabet medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang lalu. Ia masuk dalam  nomor kumite 60 kilogram, mengalahkan mantan Reynal Martahan Naibaho dari Jawa Barat dengan skor tipis 5-4 pada laga yang berlangsung di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (18/9/2024).

Usai pertandingan, ia tampak gembira. dan bahagia atas prestasinya.

“Rasa kebahagiaan saya sama pelatih, berkah Tuhan hari ini sangat melimpah. Kemenangan di podium tertinggi ini sangat mengharukan. Semangat pelatih luar biasa untuk memotivasi saya dalam bertanding," ujar Faisal yang dikutip dari link PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Ia juga mengenang masa kecilnya bersama Reynal, lawannya di final, yang ternyata berasal dari kampung yang sama di Balige. 

“Satu perguruan, satu dojo dulu waktu kecil, tapi beda provinsi. Kita bareng latihan selama ini, apalagi kita satu pelatih juga. Jadi, karakter masing-masing sudah pasti tahu,” tambahnya.

Faisal mengaku sempat merasa gugup di awal pertandingan, namun ia segera menemukan ritme dan meningkatkan kepercayaan dirinya. 

"Di menit pertama agak nervous sedikit, tapi lama-kelamaan tingkat kepercayaan saya makin tinggi," ungkapnya.

Kunci keberhasilan Faisal tidak lepas dari latihan intensif selama hampir tiga tahun terakhir.

“Kami latihan dua kali sehari, bahkan di sesi terakhir sampai tiga kali. Mungkin inilah berkat Tuhan buat tim karate Sumut. Kalau satu hari, pagi dua jam, sore dua jam. Kalau kita mau, kita tambahi sendiri jam latihan,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.