TRIBUNNEWS.COM - Di hadapan peserta Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM Denpasar - Bali. Neng Eem Marhamah Anggota Komisi IX DPR RI mendorong mahasiswa terlibat dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah/UMKM, seiring waktu pemanfaatan maksimal bonus demografi tidak bisa hanya bergantung pada penciptaan lapangan kerja oleh perusahaan.
”Mahasiswa harus turut berperan dalam menumbuhkan UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, memiliki kemampuan skill, mengembangkan UMKM dari berbagai sektor. Menerapkan Sejumlah strategi, antara lain transformasi usaha informal ke formal, digitalisasi, dan modernisasi koperasi,” ungkapnya.
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai sektor terus meningkat maka peran pemerintah pusat maupun daerah perlu dipastikan untuk terus membantu pelaku UMKM. Data tahun 2023, jumlah UMKM di Indonesia sudah mencapai 66 juta, dan memberikan kontribusi sebesar Rp.9580 triliun atau sekitar 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan UMKM mampu menyerap 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengatakan, visi utama dalam pemanfaatan bonus demografi adalah penciptaan lapangan pekerjaan menyerap tenaga kerja melalui UMKM. Indonesia harus lebih banyak menciptakan UMKM berdaya dan berkelanjutan
“ saya berharap kepada pemerintah. UMKM juga dilibatkan dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah berjalan.
“Pelaku UMKM harus diberi kesempatan terlibat dalam program MBG ini. Contoh UMKM bisa terlibat di bagian belanja barang yang total anggarannya mencapai 51,5 triliun”, tegas Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, di acara Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Renon, Denpasar, Bali, Sabtu, (18/1/2025).