China Hadapi Angka Kelahiran Jeblok, Cari Cara Agar Warganya Mau Punya Anak
GH News January 19, 2025 09:04 PM

Sejak tiga tahun terakhir, populasi di China terus menerus mengalami penurunan. Para ahli pun memperingatkan bahwa penurunan ini bisa menjadi semakin parah ke depannya.

Dikutip dari Time dan BBC, National Bureau of Statistics (NBS) mencatat jumlah warga China turun sekitar 1,39 juta, menjadi 1,408 miliar jiwa pada tahun 2024. Sementara itu, pada tahun 2023, China memiliki penduduk sekitar 1,409 miliar jiwa.

China akhirnya melakukan sejumlah upaya untuk membangun masyarakat yang lebih ramah terhadap kelahiran anak. Hal-hal tersebut dilakukan sebagai respons terhadap tantangan demografis akibat populasinya yang menurun dan menua dengan cepat.

Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan persalinan di rumah sakit. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China dan departemen lainnya baru-baru ini mengeluarkan pedoman untuk membangun rumah sakit ramah persalinan di seluruh negeri.

Rumah sakit ini nantinya akan mengintegrasikan skrining depresi perinatal ke dalam perawatan pranatal dan pascanatal rutin, serta memberikan layanan pereda nyeri persalinan selama 24 jam.

"Pelayanan yang diberikan rumah sakit ramah bersalin, terutama layanan pereda nyeri persalinan 24 jam, pasti bisa mengurangi rasa takut saya saat melahirkan," ujar wanita berusia 32 tahun bermarga Bu dikutip dari Xinhua, Minggu (19/1/2025).

Sebagian wanita di China, seperti Bu, enggan memiliki anak lantaran khawatir dengan rasa sakit saat melahirkan. Sementara, sebagian lainnya khawatir akan keterbatasan waktu dalam menyeimbangkan antara karier dan mengasuh anak.

Kendati pendaftaran siswa taman kanak-kanak (TK) di China sudah menjadi semakin mudah dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan permintaan untuk layanan permintaan anak yang lebih modern dan membantu mengembangkan kemampuan sosial bagi anak di bawah usia tiga tahun.

Tren tersebut didorong oleh berkurangnya jumlah anggota keluarga akibat pesatnya pembangunan sosial dan ekonomi di China, yang melemahkan kemampuan pengasuhan antar generasi.

China sendiri terus mendorong didirikannya pusat perawatan untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun. Hampir 100.000 pusat perawatan menyediakan slot untuk 4,8 juta anak, tetapi angka tersebut belum bisa memenuhi permintaan yang ada.

Pengasuhan anak turut menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam berbagai sesi musyawarah politik dan legislatif daerah tahunan yang dimulai Januari ini. Selama sidang tersebut, pemerintah daerah di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai, yang dihadapkan dengan permintaan pengasuhan anak yang tinggi, telah berjanji akan memperluas kapasitas mereka untuk layanan pengasuhan bagi anak-anak di bawah usia tiga tahun.

Bagi orang tua yang mencari pekerjaan fleksibel untuk mendukung rumah tangga mereka, pekerjaan yang ramah terhadap kelahiran anak menawarkan solusi ideal. Bulan ini, seksi khusus yang menawarkan "pekerjaan ramah kelahiran anak" di sebuah bursa kerja di Shanghai menyedot atensi banyak orang tua.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut, termasuk produser video dan manajer media sosial, tidak menuntut tempat kerja tetap dan menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh para pekerja yang harus mengasuh anaknya.

Sebuah perusahaan manufaktur makanan di Sishui, Provinsi Shandong, China timur, juga melakukan terobosan serupa. Perusahaan itu memperkenalkan "jabatan untuk ibu", yang mempekerjakan hampir 700 wanita usia subur.

Selain kekhawatiran tentang karier dan pengasuhan anak, tekanan finansial juga menjadi hambatan signifikan lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah daerah telah memberikan subsidi untuk mendongkrak angka kelahiran.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.