Adu Akting Bareng Ariel Tatum dan Mashanda di Film La Tahzan, Deva Mahendra Takut Digeprek Penonton
JAKARTA - Apa jadinya jika Ariel Tatum, Mashanda dan Deva Mahendra terlibat dalam drama percintaan? Ya, mereka dipertemukan dalam film La Tahzan yang disutradarai Hanung Bramantyo, yang baru saja memperkenalkan jajaran cast film “La Tahzan” yang segera memasuki masa produksi.
Film La Tahzan produksi MD Pictures ini merupakan film yang diangkat dari cerita besutan Elizasifaa dan mempertemukan kembali Manoj Punjabi dan Hanung Bramantyo, setelah sebelumnya sukses dengan film fenomenal Ipar adalah Maut.
Selain Deva, Marshanda dan Ariel Tatum, jajaran cast lain La Tahzan lainnya, yakni Asri Welas, Rachel Mikayla, Benidictus Siregar, Patricia Gouw, Reza Nangin, Ayu Dyah Pasha, Elma Theana, Elmandsipasi dan Rukman Rosadi.
Penampilan Deva di film La Tahzan mengingatkan kembali penonton tentang mimpi buruk dalam rumah tangga dengan kehadiran orang ketiga. Film drama berdasarkan kisah nyata ini bakal menyoroti intrik-intrik penting seputar kesetiaan, godaan dan pengkhianatan.
Deva pun mengaku deg-degan kembali dipercaya memerankan sosok yang kontroversial seperti di film sebelumnya. “Jujur saya pas ketemu Pak Manoj ditawari untuk kembali menjadi peran yang akan dirujak dan digeprek sama seluruh penonton Indonesia, sangat terkejut ya," tutur Deva.
"Cuman menurut saya ini adalah challenge yang seru dan menyenangkan, sudah bikin saya deg-degan lagi,” ucapnya lagi.
Sementara, Manoj Punjabi, CEO dan Founder MD Entertainment mengaku sangat excited dengan proyek La Tahzan yang akan mulai syuting pada 23 Januari mendatang.
“Kita tahu La Tahzan ini cerita dari TikTok yang ditulis Eliza yang viral, yang lagi ditunggu-tunggu. TadinyaLa Tahzan dulu yang mau rilis, tapi akhirnya jadi Ipar adalah Maut. Sekarang kita siap syuting film La Tahzan yang saya sangat excited. Siap tayang 2025 coming soon!” ungkapnya.
Film La Tahzan menceritakan Alina yang memiliki keluarga harmonis dan penuh cinta, tak menyangka kehadiran pengasuh baru di rumahnya akan menjadi sebuah ancaman besar. Kini, Alina dihadapkan pada pilihan untuk melepaskan atau berjuang mempertahankan keutuhan keluarganya.