Bukan Bitcoin, Komoditas Ini Cetak Pertumbuhan Tertinggi di 2024
GH News January 20, 2025 01:06 AM
JAKARTA - Kakao dinobatkan sebagai komoditas berkinerja terbaik pada sepanjang tahun 2024 lalu mengungguli Bitcoin , menurut Bloomberg. Koin kripto bisa dibilang aset dengan pertumbuhan paling besar, usai menembus ambang batas USD100.000 pada awal Desember kemarin yang telah lama ditunggu-tunggu.

Harga Kakao yang menjadi bahan utama pembuatan cokelat itu terpantau meningkat hampir tiga kali lipat sejak awal 2024, salah satu penyebabnya karena ada gangguan produksi di Afrika Barat — wilayah dengan pertumbuhan terbesar di dunia —. Akibatnya terjadi kekurangan pasokan kakao secara besar-besaran, mengutip dari exchange data.

Pada awal Januari, kakao berjangka diperdagangkan pada kisaran USD4.000 per ton. Lalu pada pertengahan Desember, menyentuh level puncak diposisi USD12.700 per ton, menurut data dari Trading Economics.

Keuntungan Bitcoin "terlihat tidak bertenaga jika dibandingkan," tulis situs berita keuangan MarketWatch.

Bitcoin, mata uang kripto paling terkenal dan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, naik hampir 128%, atau menguat lebih dari USD41.000 per koin pada awal Januari. Sampai pada pertengahan Desember, Bitcoin sampai menyentuh level tertinggi, USD 106.500 pada pertengahan Desember 2024.

Bitcoin telah reli sebagian karena ekspektasi investor akan kebijakan ramah kripto dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump.

Sementara itu panen kakao yang buruk, kerap dikaitkan dengan cuaca ekstrem dan kekurangan pupuk. Kekeringan parah telah melanda Afrika Barat tahun ini, dengan suhu di atas 40 derajat Celcius memecahkan rekor di Pantai Gading dan Ghana, dua produsen biji kakao terbesar di dunia.

Panen kakao yang buruk dikaitkan dengan cuaca ekstrem dan kekurangan pupuk. Kekeringan parah telah melanda Afrika Barat tahun ini, dengan suhu di atas 40 derajat Celcius memecahkan rekor di Pantai Gading dan Ghana, dua produsen biji kakao terbesar di dunia.

Afrika Barat juga sedang berjuang dengan krisis kesehatan tanah yang parah dengan dua pertiga dari lahan di kawasan itu terdegradasi, dan tingkat aplikasi pupuk tertinggal jauh di belakang rata-rata global, menurut Institut Pertanian Tropis Internasional (IITA).

Banyak negara Afrika bergantung pada impor pupuk dari Rusia, Belarusia, dan Ukraina. Berkurangnya pasokan setelah eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022 telah mengakibatkan kekurangan dan kenaikan harga.



Menurut Trading Economics, tantangan pasokan yang sedang berlangsung, diperburuk oleh perubahan iklim dan kurangnya pupuk, diperkirakan akan menjaga harga kakao pada tingkat yang tinggi secara historis di tahun-tahun mendatang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.