Pernikahan adalah momen sakral yang penuh makna karena diharapkan hanya satu kali dalam seumur hidup. Salah satu tradisi yang terkenal di Indonesia adalah susunan acara pernikahan adat Sunda.
Setiap prosesi pernikahan adat Sunda mengandung keindahan dan filosofi yang mendalam. Pernikahan bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga doa dan harapan untuk kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Mengenal Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda
Dahulu, pernikahan dengan adat hanya dilaksanakan oleh para bangsawan atau ningrat di lingkungan istana. Namun, budaya ini semakin merambah ke luar dan dikenal masyarakat luas.
Menurut buku Tata Rias, Busana, dan Adat Pernikahan Sunda, Ade Aprilia dan Reita Giadi (2013), pengantin adat Sunda biasanya mengenakan busana dan tata rias elegan. Gaya riasan yang paling banyak digunakan oleh para calon mempelai wanita adalah Sunda Putri dan Sunda Siger. Adapun susunan acara pernikahan adat Sunda adalah sebagai berikut.
1. Mapag Panganten
Mapag Panganten berarti menyambut kedatangan pengantin pria dan keluarganya. Kehadiran Ki Lengser berperan memimpin jalannya upacara. Upacara ini dilakukan sebelum pengantin pria tiba sebagai bentuk penghormatan dan keramahan.
2. Seserahan
Ketika datang ke rumah mempelai wanita, calon pengantin pria disambut dengan kalung bunga melati yang menandakan hati yang tulus menerima. Seserahan berupa barang kebutuhan mempelai wanita menjadi simbol tanggung jawab pihak pria.
3. Akad Nikah
Akad nikah adalah inti dari pernikahan yang dilakukan dalam suasana religius. Sebelum mengucapkan ijab kabul, kedua mempelai ditutupi tudung panjang berputih sebagai lambang dari kesucian jiwa raga.
4. Sawer Pengantin
Sawer pengantin diisi dengan memberikan nasihat melalui tembang, serta menaburkan beras, uang, dan permen. Prosesi ini melambangkan doa untuk meminta rezeki, kebahagiaan, dan keberkahan.
5. Sungkem
Kedua mempelai melakukan sungkem kepada orang tua, melambangkan penghormatan karena telah membimbing dari lahir sampai tiba di hari pernikahan. Selain itu, juga memohon restu untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
6. Nincak Endog
Mempelai pria menginjak telur, kemudian mempelai wanita mencuci kakinya menggunakan kendi. Setelah air dalam kendi habis, kendi harus dibanting hingga pecah. Ritual ini melambangkan kesiapan suami istri menjalani kehidupan bersama.
7. Huap Lingkung
Dalam Huap Lingkung, kedua mempelai saling menyuapi makanan yang menandakan saling cinta dan membutuhkan. Kemudian keduanya menarik bakakak ayam sebagai lambang kerja sama dalam mencari rezeki.
Setiap prosesi dalam susunan acara pernikahan adat Sunda kaya akan makna. Hal ini menjadikannya bukan sekadar tradisi, tetapi juga pelajaran kehidupan bagi kedua mempelai. (ALF)
Baca juga:2 Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Bahasa Sunda tentang Liburan