Bulog Butuh Dana Rp 57 T untuk Kelola 4,7 Juta Ton Beras
kumparanBISNIS January 22, 2025 09:43 PM
Bulog membutuhkan dana sebesar Rp 57 triliun untuk mengelola beras sebanyak 4,7 juta ton.
Direktur Keuangan Bulog, Iryanto Hutagaol, mengatakan pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meminta Bulog menyerap sebanyak 3 juta ton beras. Sedangkan stok beras di gudang Bulog saat ini ada 1,7 juta ton.
"Dengar kabar akan diminta 3 juta menyerap, artinya kita akan mengelola 4,7 juta ton. Kalau kita hitung harga Rp 12 ribu per kilogram, artinya 4,7 juta (ton) dikali Rp 12.000, kurang lebih Rp 57 triliun harus kita sediakan dalam mengelola beras ini oleh pemerintah," kata Iryanto dalam acara media briefing di Kantor Bulog, Rabu (22/1).
"Dan kami kurang lebih 10 persen biaya pengelolaan, dan itulah yang kita butuhkan setiap tahun," sambungnya.
Iryanto mengatakan, saat ini Bulog sedang berbicara dengan pemerintah untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur untuk pendanaan. Untuk saat ini, Bulog masih dibantu oleh perbankan.
"Kalau struktur kita dibantu oleh pemerintah, nanti pemerintah sebagian memberikan APBN-nya langsung kepada kita. Nah sementara ini kami bisa recovery dari revenue pendapatan kita adalah pada saat kita menyalurkan, di situlah pemerintah membeli beras kami dan itulah menjadikan recovery pendapatan kami," ujarnya.
"Jadi kira-kira kita beli dulu kita simpan, perbaiki, rapikan, salurkan, dan kita mendapat bayaran kira-kira seperti itu," lanjut Iryanto.
Iryanto mengakui, selama ini Bulog masih bisa survive walaupun dengan beban yang begitu berat harus meminjam dengan bank.
Kendati begitu, Iryanto menyatakan ini merupakan konsekuensi. Bulog menurutnya, masih bisa menjalankan tugas ini dengan baik.
"Tentunya nanti ada transisi dari bentuk pembangunan bulog nanti kita lihat sejauh mana kita akan bisa survive untuk membantu dalam pengadaan dan penyaluran beras pemerintah atau pangan pemerintah," ujar Iryanto.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.