Prabowo Tegaskan Makan Bergizi Gratis Bukan dari Dana Asing
kumparanBISNIS January 22, 2025 08:43 PM
Pemerintah memastikan program Makan Bergizi Gratis yang ditargetkan menjangkau jutaan masyarakat Indonesia tahun ini sepenuhnya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto menutup pintu pendanaan asing untuk program tersebut.
“Nggak ada namanya makan bergizi dari negara asing, nggak ada. Murni ini pemerintah Indonesia kepada negara, kepada rakyatnya," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana di Istana Negara, Rabu (22/1).
Dadan menjelaskan, program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025. Pada tahun ini, pemerintah memproyeksikan dana hingga Rp 100 triliun jika pelaksanaan penuh dimulai pada September.
Dadan mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan strategi efisiensi anggaran untuk mendukung program ini. Namun, detail efisiensi masih menjadi rahasia yang dikelola langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan.
"Makanya wartawan tadi disuruh keluar. Bapak menjelaskan efisiensi itu, tapi yang jelas, anggaran sudah disiapkan. Ketika badan gizi butuh anggaran, Bapak bilang, nggak usah khawatir, kamu kerja aja," ujarnya.
Ia juga menekankan dana CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak digunakan untuk pendanaan program ini. "CSR tidak digunakan untuk makan bergizi, tapi untuk menyiapkan infrastruktur yang akan jadi mitra bagi badan gizi," tambahnya.
Menurut Dadan, pemerintah tidak menerima bantuan pendanaan dari luar negeri, termasuk dari negara-negara seperti China dan Jepang. Bantuan yang ditawarkan negara-negara tersebut lebih bersifat teknis, seperti penyediaan peralatan atau asistensi.
“Itu hal-hal yang secara teknis pun masih harus dibicarakan, belum tentu tahun ini. Bisa jadi tiga tahun lagi, kan hanya komitmen aja,” pungkasnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.