GAZA - Kantor Perdana Menteri
Israel telah membantah laporan yang mengklaim Otoritas Palestina akan mengawasi sisi Palestina dari penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Sebaliknya, dikatakan bahwa badan intelijen Shin Bet Israel akan mengawasi penyeberangan tersebut. "Manajemen teknisnya akan ditangani oleh warga Palestina setempat yang diperiksa oleh Shin Bet, memastikan mereka tidak memiliki afiliasi dengan Hamas," menurut jaringan media Arutz Sheva Israel.
Sementara itu, Kantor Berita Shehab yang berbasis di Gaza mengutip pejabat biro politik Hamas Bassem Naim yang mengatakan bahwa penyeberangan Rafah akan diawasi oleh warga Palestina dan Eropa mulai hari Sabtu.
Penyeberangan Rafah, yang sebelumnya merupakan titik masuk penting untuk bantuan, telah ditutup sejak Mei ketika pasukan Israel menyitanya di sisi Palestina dan membatasi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Sebelumnya, surat kabar Asharq Al-Awsat yang berbasis di London melaporkan, Otoritas Palestina akan mengawasi sisi Gaza dari Perlintasan Perbatasan Rafah dengan Mesir di bawah "pengawasan dan pemantauan internasional oleh PBB".
Menurut media tersebut, kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan antara kepala Shin Bet Ronen Bar, kepala Mossad David Barnea dan kepala intelijen Mesir Hassan Rashad. Namun, tanggal pasti untuk membuka kembali perlintasan tersebut belum ditentukan.
"Israel mengusulkan penarikan sebagian dari koridor tersebut, tetapi Mesir tidak menerima gagasan tersebut dan bersikeras pada penarikan penuh dan kembali ke situasi seperti sebelum perang," tambah media tersebut.