Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Menjelang libur panjang akhir Januari 2025, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar monitoring harian harga kebutuhan pokok di Pasar Setono Betek, Kediri.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait fluktuasi harga, serta memastikan ketersediaan pasokan pangan di pasar tradisional.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh Ridwan, menyampaikan, pemantauan ini merupakan agenda rutin yang juga menjadi bahan laporan ke Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Laporan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
"Monitoring harian ini kita lakukan untuk mengetahui perkembangan harga komoditas bahan pokok di pasar, serta menentukan langkah-langkah intervensi apabila diperlukan," katanya, Jumat (24/1/2024).
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Kediri, harga pangan di kota ini terpantau stabil.
Namun, ada kenaikan harga pada komoditas cabai merah besar.
"Secara umum harga kebutuhan pokok di Kota Kediri masih terkendali, hanya cabai merah besar yang mengalami kenaikan," ungkap Ridwan.
Menurut data yang dihimpun, harga cabai merah besar mengalami kenaikan dari Rp 58.000 menjadi Rp 60.167 per kilogram.
Sementara itu, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga.
Daging ayam ras turun dari Rp 33.889 menjadi Rp 33.597 per kilogram, telur ayam ras turun dari Rp 24.801 menjadi Rp 24.636 per kilogram, bawang merah turun dari Rp 32.365 menjadi Rp 31.699 per kilogram, cabai merah keriting turun dari Rp 48.222 menjadi Rp 48.139 per kilogram, dan tomat turun dari Rp 11.500 menjadi Rp 10.667 per kilogram.
Meskipun harga sebagian besar kebutuhan pokok stabil atau menurun, Ridwan menyebutkan, ada tiga komoditas yang masih dalam status waspada, yaitu Minyakita, minyak goreng curah, dan bawang putih bonggol.
"Kami terus memantau perkembangan harga ketiga komoditas ini karena berpotensi mengalami lonjakan jika pasokan terganggu," terangnya.
Lebih lanjut, Ridwan menegaskan, pasokan kebutuhan pokok menjelang libur panjang tetap dalam kondisi aman.
Namun, ia mengingatkan, awal tahun biasanya terjadi kenaikan harga pada komoditas hortikultura.
"Dari data tahun-tahun sebelumnya, di awal tahun harga beberapa komoditas sering naik karena musim penghujan yang bertepatan dengan masa tanam padi, sehingga pasokan berkurang," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, DKPP terus melakukan pemantauan harga dan pasokan untuk mengukur skala ketersediaan komoditas.
Jika ditemukan indikasi kenaikan harga yang signifikan, pemerintah akan segera mengambil langkah intervensi.
Ridwan menuturkan, pihaknya akan melihat skala komoditas, apakah dalam kondisi aman, waspada, atau memerlukan intervensi.
Selain pemantauan rutin, Pemkot Kediri juga berencana menggelar Gerakan Pangan Murah jika diperlukan, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan yang biasanya memicu lonjakan harga.
"Kalau untuk momen Isra Miraj dan Imlek yang sebentar lagi datang, kami perkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap kenaikan harga," ujarnya.
Ridwan berharap dengan adanya pemantauan harga ini, masyarakat bisa lebih bijak dalam berbelanja dan tidak panic buying.
"Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi harga di pasar, sehingga bisa berbelanja sesuai kebutuhan tanpa khawatir terjadi lonjakan harga yang tidak terkendali," pungkasnya.