ICRC Kecam Perlakuan Israel terhadap Tahanan Palestina yang Dibebaskan pada Hari Sabtu
Sri Juliati February 02, 2025 11:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan kemarahan mereka terhadap perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas pada Sabtu (1/2/2025).

Dalam proses pembebasan dari Penjara Ketziot, para tahanan Palestina terlihat diborgol dengan tangan di atas kepala.

Tidak hanya itu, para tahanan mengenakan gelang bertuliskan simbol Israel serta frasa "Orang-orang abadi tidak akan pernah lupa."

Menurut sumber keamanan kepada surat kabar Israel Haaretz, perlakuan ini mengejutkan staf ICRC yang bertugas dalam proses penyerahan tahanan.

Namun Dinas Penjara Israel membuat pembelaan dengan mengklaim petugas menghadapi "musuh-musuh Israel" dan mereka tetap memperlakukan tahanan sesuai dengan aturan penjara hingga saat-saat terakhir sebelum pembebasan. 

Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga tawanan Israel yang ditahan di Gaza. 

Dari jumlah tersebut, 111 orang berasal dari Gaza dan sebelumnya ditahan tanpa melalui proses pengadilan.

Pada Sabtu, Israel telah membeaskan 32 tahanan Palestina.

Setelah dibebaskan, beberapa tahanan Palestina melaporkan bahwa mereka mengalami penganiayaan berat dalam hari-hari terakhir sebelum pembebasan mereka.

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, banyak dari mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.

Termasuk kelaparan, kurangnya perawatan medis, infeksi kulit seperti kudis, serta pemukulan berat yang menyebabkan cedera serius seperti patah tulang rusuk.

"Kami menemukan tubuh para tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober," kata Masyarakat Tahanan Palestina, dikutip dari The New Arab.

Setelah proses pertukaran berlangsung, ICRC mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali tanggung jawab pihak terkait untuk memastikan bahwa pemindahan tahanan dilakukan dengan patut dan layak.

"Sebelum operasi hari ini, ICRC mengingatkan para pihak tentang tanggung jawab mereka untuk memastikan transfer dilakukan dengan aman dan bermartabat," kata pihak ICRC.

ICRC juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tim medis untuk membantu para tahanan yang dibebaskan serta melakukan wawancara sebelum keberangkatan guna memastikan bahwa mereka dalam kondisi yang layak untuk perjalanan.

"Karena semakin banyak keluarga yang cemas menanti kabar tentang orang yang mereka cintai, ICRC terus menyerukan agar perjanjian ini terus dilaksanakan agar lebih banyak keluarga dapat dipersatukan kembali," kata ICRC dalam pernyataannya.

Organisasi kemanusiaan ini juga menegaskan kesiapannya untuk memfasilitasi pembebasan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang serta terus membawa bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Sebagai informasi, pertukaran sandera ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dimulai pada 19 Januari 2025.

Gencatan senjata yang sedang berlangsung ini merupakan bagian dari upaya internasional yang bertujuan mengakhiri 470 hari serangan Israel terhadap Gaza.

Selain perlindungan tahanan, perjanjian tersebut mencakup ketentuan penting lainnya.

Seperti, pertukaran tahanan, pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Gaza, serta diskusi terkait upaya de-eskalasi jangka panjang untuk mengurangi kekerasan yang sudah berlangsung lama.

(Farrah)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.