Buntut Siswa Terseret Ombak, Sejumlah Sekolah di Mojokerto Batalkan Outing Class hingga Wajib Izin
Suci BangunDS February 02, 2025 01:34 PM

TRIBUNNEWS.COM - Setelah tragedi terseretnya belasan siswa SMPN 4 Mojokerto, Jawa Timur di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, outing class di Kabupaten Mojokerto kini dibatasi.

Sejumlah satuan pendidikan juga menunda kegiatan pembelajaran di luar kelas tersebut menyusul pembatasan outing class.

Pembatasan outing class tersebut, sesuai Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Nomor 421/48/616-101/2025, tentang pembatasan kegiatan outing class untuk SMP, SD hingga PAUD.

Mengutip Surya.co.id, SDN Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto jadi salah satu sekolah yang menunda outing class karena adanya aturan pembatasan ini.

Henti Yanusri Mawar, Kepala SD Tawangrejo menyampaikan hal tersebut.

"Sebetulnya ini ada rencana outing class, tapi ada pembatasan, akhirnya kami tunda dulu," kata Henti, Sabtu (1/2/2025), dilansir Surya.co.id.

Ia menuturkan, direncanakan para siswa akan mengikuti pembelajaran di luar pada Februari 2025 ini.

"Ini ada rencana (outing class) ke Juanda, pengenalan AU, tapi ada pembatasan akhirnya kami tunda,"

"Bulan Februari, tapi ada pembatasan kami mematuhi peraturan, iya kami tidak mengadakan dulu," ujar Henti.

Meski mendukung langkah pemerintah daerah untuk menunda outing class, Henti menyebut, kegiatan tersebut penting bagi siswa sebagai pembelajaran serta menambah pengalaman dan pengetahuan peserta didik.

"Menurut saya untuk outing class juga penting kalau kegiatan dilaksanakan di tempat-tempat bersejarah, seperti candi, museum juga armada AL, AU dan guru-guru mendampingi dengan benar," jelas Henti.

Dari Surat Edaran (SE), kegiatan outing class yang ditunda sementara waktu, yakni yang di alam bebas seperti di pantai, pegunungan, dan kawasan sungai.

"Bukan wilayah Mojokerto saja, bisa luar wilayah Mojokerto, misalnya ke Lantamal di Perak Surabaya dengan penjelasan langsung dari TNI AL,"

"Iya outing class pernah ke Lantamal dan mendapat pendampingan serta penjelasan dari TNI AL," ungkap Henti. 

Ia menuturkan, sekolahnya memilih outing class ke Lantamal AL karena banyak edukasi dan pengalaman pembelajaran yang bisa diambil.

Para siswa juga bisa melihat langsung kapal perang KRI hingga melihat ke dalam ruang kemudi. 

"Berbeda dengan ke pantai seperti yang kejadian kemarin, karena di Lantamal ditunjukkan video berbagai macam kapal," tandasnya. 

Ditemui di kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, menuturkan,pembatasan outing class ini berlaku bagi sekolah negeri dan sekolah swasta.

"Mengingat akhir-akhir ini kondisi cuaca yang kurang aman dan tidak kondusif, maka rencana outing class di alam bebas/area terbuka seperti, pantai, pegunungan dan sungai ditunda atau ditangguhkan untuk sementara waktu," kata Ludfi Ariyono, Sabtu.

Kepada Surya.co.id, satuan pendidikan bisa mengalihkan kegiatan pembelajaran di luar kelas ke wilayah cagar budaya di Mojokerto.

"Kegiatan outing class yang menunjang pembelajaran dapat dilaksanakan di wilayah, seperti museum, cagar budaya/candi, perpustakaan, wisata religi yang mendukung mata pelajaran muatan lokal terutama sejarah Majapahit," beber Ludfi.

Selain itu, sekolah yang akan melakukan outing class harus mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Mojokerto.

Panitia juga diwajibkan melampirkan agenda acara secara spesifik.

"Selama kegiatan harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan terhadap peserta didik. Termasuk, setelah kegiatan wajib melaporkan hasil outing class," ungkap Ludfi.

Diwartakan sebelumnya, empat orang siswa SMPN 7 Mojokerto ditemukan meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (28/1/2025) pagi.

Empat korban yang meninggal tersebut, yakni Alfian Aditya Pratama; Bayhaki Fatqyansah; Malven Yusuf, Rifky Yudha Pratama.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Surya.co.id, Mohammad Romadoni)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.