TRIBUNNEWS.COM - Pada hari ke-1075 perang Rusia-Ukraina, sebuah serangan rudal oleh Rusia menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Poltava, Ukraina, pada Minggu, 2 Februari 2025.
Peristiwa tragis ini menewaskan 11 orang dan mengakibatkan 16 lainnya terluka, di mana empat di antaranya adalah anak-anak.
Layanan darurat Ukraina melaporkan bahwa 22 orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan.
Tim petugas darurat terus bekerja hingga larut malam untuk mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban yang terjebak.
Sebelum serangan di Poltava, pada Sabtu, 21 Oktober 2025, Rusia melancarkan serangkaian serangan menggunakan pesawat nirawak dan rudal yang merusak banyak bangunan dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina.
Menurut laporan The Guardian, setidaknya 15 orang tewas akibat serangan tersebut.
Pejabat Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan ini menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai wilayah.
Di Kharkiv, yang terletak di timur laut Ukraina, serangan pesawat nirawak menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya terluka.
Tiga petugas polisi tewas saat berpatroli di sebuah desa di wilayah Sumy.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan keprihatinannya atas serangan ini, menyatakan, “Rusia menggunakan rudal, pesawat nirawak, dan bom udara dalam serangan semalam terhadap target-target Ukraina.” Ia menambahkan bahwa serangan tersebut menunjukkan perlunya lebih banyak dukungan bagi Ukraina untuk mempertahankan diri dari teror Rusia.
Di Kota Rivne, Ukraina barat, sebuah ledakan terjadi di pusat perekrutan tentara pada hari yang sama, yang menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut, dan tidak ada peringatan udara yang dikeluarkan pada saat kejadian.
Terbaru, sebuah gedung apartemen dua lantai di daerah Sumy diserang oleh UAV Shahed Rusia, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kepala Administrasi Negara Daerah Sumy, Mykhailo Melnyk, menyatakan bahwa informasi mengenai korban luka masih sedang diklarifikasi dan markas besar untuk menangani akibat pemogokan akan dibangun pada pagi hari.
Serangkaian serangan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan betapa rentannya situasi di Ukraina akibat konflik yang berkepanjangan ini.
Dengan semakin banyaknya serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur, serta meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan dukungan internasional, jelas bahwa konflik ini memiliki dampak yang sangat luas dan dalam bagi masyarakat Ukraina.
Perang yang telah berlangsung selama 1075 hari ini menunjukkan bahwa tantangan untuk menemukan perdamaian dan keamanan masih sangat jauh dari jangkauan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).