Lika-liku Sumanto, Selebgram yang Masa Lalunya Pernah Bikin Geger se-Indonesia
Willem Jonata February 03, 2025 05:31 AM

LikTRIBUNNEWS.COM - Sumanto di tahun 2003 bikin geger se-Indonesia karena melakoni praktik kanibalisme.

Ia ditangkap dan menjalani hukuman penjara karena memakan mayat yang dicurinya dari pemakaman.

Hakim menjatuhkan vonis 5 tahun penjara.

Dan selama menjalani hukuman, konon narapidana lain tak mau satu sel dengannya karena takut jadi santapan.

Tahun demi tahun berlalu hingga Sumanto selesai menjalani hukuman. 

Ia kemudian tinggal di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

Selama menjalani rehabilitasi, Sumanto mengalami banyak perubahan.

Bahkan ia kini dikenal sebagai konten kreator spesialisasi mukbang dan kata-kata hari ini.

Ia punya akun Instagram dengan nama akun @sumantoofficial_ dengan lebih dari 19 ribu pengikut.

Namun, kontennya tak dibuat sendiri oleh Sumanto.

Dari keterangan yang tertera di akun tersebut, diketahui bahwa akun @sumantoofficial_ dikelola oleh admin.

Pada postingan, terlihat bagaimana Sumanto mulai beradaptasi dengan masyarakat.

Ia bahkan bertemu sejumlah tokoh seperti Panji Petualang, Dokter Forensik dr. Stephanie, dan Sujiwo Tejo.

Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika ia menggunakan hak pilihnya di gelaran Pilkada 2024.

Ia juga terlibat konten mukbang sate kambing, yang menjadi sorotan warganet.

Meski banyak yang memberikan dukungan dan perhatian di kolom komentar, tidak sedikit yang masih mengaitkan dirinya dengan kasus lama.

Termasuk komika dan sutradara Ernest Prakasa yang memberikan komentar terkait kabar terbaru Sumanto.

"Sumanto jadi konten kreator oke lah. Tapi mukbang banget nih?" Komentar Ernest Prakasa melalui akun @ErnestPrakasa seperti dikutipl Tribun Jateng.

Konten teranyarnya adalah kataa-kata hari ini, tertanggal 2 Januari 2025.

Pada video postingannya, Sumanto diminta menyampaikan kata-kata hari ini.

Sumanto pun menyampaikan kata demi kata dengan lancar hingga membentuk kalimat yang absurd dan jenaka.

"Dipuji tidak terbang, dikasih duit makasih bang," kata Sumanto disusul senyum.

Konten Sumanto tampaknya memang ditujukan untuk menghibur pengikutnya.

Namun, sebagian komentar tampaknya masih mengaitkan Sumanto dengan masa lalunya yang pernah gemar makan daging mayat.

Sebagian netizen seperti mengolok-olok.

Lika-liku Sumanto

Kasus kanibalisme Sumanto menggemparkan banyak orang di tahun 2003.

Hakim yang menangani kasusnya sempat kebingungan karena tidak ada pasal yang secara spesifik mengatur tindakan tersebut.

Akhirnya, ia didakwa dengan pasal pencurian dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Namun, setelah tiga tahun menjalani hukuman, ia mendapat remisi dan dibebaskan pada tahun 2006.

Kendati demikian, warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, tempat asalnya, menolak kehadirannya karena rasa takut yang masih membekas.

Sumanto akhirnya diterima di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang diasuh oleh KH Supono Mustajab atau Mbah Pono.

Di tempat tersebut, Sumanto diajarkan ilmu agama dan diarahkan untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

Ia bahkan sempat diajak terlibat dalam kegiatan sosial dan mengisi pengajian bersama Mbah Pono.

Setelah wafatnya Mbah Pono, Sumanto mengalami kesulitan menerima kenyataan.

Pengasuhnya, Singgih Prakoso, pernah bercerita bahwa Sumanto sering menunjukkan perilaku murung dan terus mempertanyakan keberadaan Mbah Pono.

"Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya. Masih sering ditanyakan, 'kok mbaeh jarang meng ngisor?' (kok Mbah Pono jarang ke bawah?)," kata Singgih, seperti dikutip dari Kompas.com.

Meskipun telah berkali-kali dijelaskan bahwa Mbah Pono telah tiada, Sumanto tetap tidak percaya.

"Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, 'lombo lah, mesih ana koh' (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia," ungkap Singgih. 

Namun, seiring waktu Sumanto mulai beraktifitas normal berkat dukungan banyak orang di Yayasan Annur.

Ia didukung penuh agar bisa hidup di tengah masyarakat. Kini salah satuj aktivitasnya adalah menjadi konten kreator.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.