WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ruko Zima di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang sedang dibangun sering mengalami pencurian oleh orang tidak dikenal.
Oleh karena itu, anggota Brimob berinisial Bripka O diperintahkan untuk memberikan pengamanan di sana.
Akibatnya Bripka O terlibat dalam pengeroyokan yang menewaskan sopir bus AKAP, Rahmat, karena dituding mencuri.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly tidak mau menjelaskan siapa yang memberi perintah Bripka O untuk menjaga dan melakukan pengamanan di Ruko Zima.
"Mengenai dengan anggota polri yang melakukan pengamanan disitu itu mohon maaf kami tidak bisa menjawabnya dan yang pastinya itu ada surat perintah yang dipegang untuk melakukan pengamanan," ujarnya di Mapolres, Senin (3/2/2025).
Lilipaly menerangkan, anggota Polri itu ditempatkan setelah para kuli bangunan sering mengadu adanya kehilangan barang priabdi maupun material bangunan.
"Karena terkait kondisi yang tadi saya sampaikan digambarkan oleh para tersangka bahwa ada material bangunan juga yang hilang ada juga yang bukan pada saat itu ya yang sebelum-sebelumnya hari-hari sebelumnya," ungkapnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur bersama dengan Polsek Pasar Rebo menangkap 10 orang pengeroyok sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) asal Sumatera.
Korban bernama Rahmat dikeroyok oleh belasan kuli bangunan dan seorang anggota Brimob berinisial Bripka O di Ruko Zima kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 20 Oktober 2024 dini hari.
Di mana korban saat itu dituduh mengambil dompet dan Hp dan kemudian tidur bersama para kuli di ruko.
Lilipaly menerangkan, ketika itu dua orang kuli bangunan berinisial PA dan AR terbangun dan mencari Hp serta dompetnya.
Kemudian, keduanya membangunakan rekan-rekannya yang sedang tidur untuk mencari dompet serta hp.
"Keduanya bilang ada orang asing yang masuk dan mencuri, karena ketahuan terjadi pencurian Hp dan dompet itu maka korban dikeroyok," kata Lilipaly di Mapolres Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). (m26)