Bahlil Buka Kemungkinan Pangkas Ekspor Batu Bara
kumparanBISNIS February 04, 2025 05:42 AM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka potensi memangkas ekspor batu bara, jika Indonesia tidak lekas memberikan andil pada dinamika harga batu bara global.
Bahlil mengatakan, dari total produksi batu bara 836 juta ton di 2024, sebanyak 555 juta ton diekspor, alias menyumbang 30-35 persen dari total batu bara di pasar internasional yakni 1,25 miliar hingga 1,5 miliar ton.
Kendati demikian, Bahlil menilai sebenarnya produksi batu bara dari Indonesia bisa sangat berdampak sistemik, masif, terstruktur, terhadap pasar internasional jika ada pemangkasan ekspor.
"Kalau kita membuat kebijakan untuk terjadi pengetatan ekspor, tapi sampai sekarang, belum. Tapi kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan juga kita berpikir lain," tegasnya saat konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2).
Bahlil mengungkap telah memerintahkan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) untuk mewajibkan eksportir batu bara menggunakan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia, alih-alih ICE Newcastle patokan Australia.
"Saya lagi memerintahkan kepada Pak Dirjen, untuk menghitung betul HBA kita yang dibandingkan dengan ICE ya, ICE lebih rendah daripada HBA," tuturnya.
Nantinya, akan ada Keputusan Menteri (Kepmen) agar transaksi batu bara global menggunakan HBA. Dia mengancam jika ada eksportir yang tidak patuh, maka izin ekspornya akan dicabut.
"Kalau ada perusahaan yang tidak mengikuti itu, maka kami punya cara untuk membuat mereka bisa ikut. Bila perlu, kalau tidak mau, ya kita tidak usah izin ekspornya," jelas Bahlil.
Dengan demikian, Bahlil berharap Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia. bisa semakin berpengaruh bagi pasar internasional.
"Masa harga batu bara kita ditentukan oleh negara tangga. Jadi negara kita harus berdaulat dalam menentukan harga komoditasnya sendiri," pungkasnya.
Adapun, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini dihargai USD 114,8 per ton pada penutupan Januari. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara terpangkas 1,67 persen secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga terkoreksi 7,83 persen.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.