Seorang terduga teroris berinisial TE (52) ditangkap Densus 88 di Desa Cipacing, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).
Terduga pelaku diamankan saat dalam perjalanan.
TE diketahui memiliki istri berinisial Y, warga asal Cicubung, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Pemerintah Desa Cipacing membenarkan penangkapan TE hasil pengembangan kasus di Jambi.
"Yang jelas, ada yang terindikasi pengembangan kasus teroris kata dari Jambi, kebetulan ada satu warga kami mungkin terduga juga, dan dilakukan penangkapan dan penggeledahan," ungkap Kepala Desa Cipacing Aris Suryadi ketika dikonfirmasi wartawan.
Aris menjelaskan, terduga teroris sudah menetap di wilayahnya hampir 8 tahun lebih karena memiliki istri asal Cipacing.
"Betul itu warga kami atas nama T cuma dia aslinya orang Bandung. Menurut informasi sudah ada 8 tahun lebih tinggal di sini," kata Aris.
Ketika ditanyai mengenai kegiatan yang dilakukan terduga teroris, Aris menuturkan, pihaknya tak mengetahui secara detail dan hanya tahu kerap ke sawah.
"Sementara yang saya tahu tidak ada kegiatan semacam di rumah atau lingkungan, yang saya tahu biasa ke sawah atau ke kebun," jelasnya.
Sementara pada saat penggeledahan, Aris mengungkapkan, sejumlah barang dibawa oleh petugas gabungan usai memeriksa kediaman terduga teroris.
"Ada barang bukti seperti tas, memori card dan sejenis kertas di dalam semacam gambar bela diri, buku lain juga tidak ada bahkan senjata tajam pun tak ada," tambahnya.
Bahkan, menurut Aris, terduga teroris ditangkap saat dalam perjalanan oleh Densus 88 Antiteror.
"Iya Tedi sudah diamankan tadi pagi oleh pihak berwenang dan ditangkapnya saat di perjalanan," katanya.
TE dikenal sebagai sosok tertutup. TE diketahui kerap bolak balik ke Bandung. TE juga tak memiliki pekerjaan tetap.
"Kalau seharihari ketika ditanya ke istrinya, kadang kerap ngomongnya ke Bandung, tapi ga kerja di sana juga," ungkap Ucu (47), warga sekitar.
Ucu, yang memiliki usaha di samping rumah terduga teroris menjelaskan, istri TE kerap kumpul di warungnya.
"Kalau saya kan baru setahun tinggal di sini, tapi terduga teroris ini sudah ada, kadang kalau lihat sore, kadangkadang siang juga dan orangnya tertutup," tegasnya.
Selain itu, menurut Ucu kalau terduga teroris tersebut belum memiliki anak dari pernikahan dengan warga Cicubung ini.
"Enggak pernah ngobrol sama orang sekitar juga, tapi dia suka nyamperin kalau istrinya ada di warung," katanya.
Sementara lokasi rumah terduga teroris pun cukup ramai karena berada di jalan raya yang kerap dilintasi warga sekitar.
Namun, selama tinggal di Kampung Cicubung, TE tak pernah bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan hanya sesekali keluar rumah.
"Paling keluar di depan rumah saja, dan saya juga ga terlalu memperhatikan karena jaga warung," tutupnya.
Warga juga tak pernah tahu nama asli terduga teroris yang kerap disapa Abi oleh warga sekitar.
"Kaget pasti, dan ini rumah Yati (istri terduga teroris TE) bahkan warga di sini kerap menyapa Abi dan tak pernah tahu nama aslinya," ucap Dede Sopian (40).
TE sebenarnya sudah tinggal 10 tahun di kampung tersebut. Namun warga tak pernah tahu pekerjaannya karena tertutup dan tak pernah bergaul.
"Sering keluar tapi ga tahu pekerjaannya dan sama warga akrab ga akrab, karena jarang ketemu juga. Untuk asalnya kurang tahu, tapi katanya dia warga Bandung," tuturnya.
Dede menambahkan, sebelum kejadian ternyata TE pernah jadi imam di salah satu masjid yang tak jauh dari kediamannya.
Namun, saat ini sudah tak pernah karena sempat ditegur warga lain saat jadi imam masjid.
"Buka pengajian tidak tapi suka jadi imam atau khutbah ketika solat Jumat, tapi sekarang sudah jarang semenjak ada yang menegur jadi ga jadi imam lagi," ungkap Dede. (Tribun Jabar)