Nurdin Halid menyatakan, menyerahkan mandat kepemimpinan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ke mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, Rabu (5/2/2025).
Nurdin yang terpilih secara aklamasi dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol Desember 2024 silam, mengambil keputusan tersebut menyusul dualisme yang terjadi dalam kepengurusan Dekopin.
Penyerahan mandat posisi ketua umum tersebut dinyatakan seusai Rapat Pimpimpinan Nasional (Rapimnas) Dekopin di Hotel Artrotel GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.
Nurdin Halid menjelaskan, keputusan diambil Nurdin setelah berunding dengan keluarganya, dan melapor kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
"Saya telah menetapkan, setelah berunding dengan keluarga, setelah lapor kepada ketua umum saya, ketua umum Golkar, karena saya kader Golkar. Apapun yang menyangkut jabatan saya, saya harus lapor kepada beliau (Bahlil), dan beliau bisa memahami dan sebagainya. Oleh karena itu saya menetapkan Prof Jimly sebagai ketua umum Dekopin," kata Nurdin dalam pidatonya.
Nurdin menyampaikan, alasan dirinya menyerahkan tampuk kepemimpinan Dekopin ke Jimly. Saat Munas Dekopin pada 1819 Desember 2024 di Ancol, Nurdin yang secara aklamasi terpilih, menerima kembali posisi tersebut dengan catatan agar diberi kewenangan lebih apabila terjadi dinamika secara eksternal.
Menurut dia, situasi peluang dan ruang saat ini, memaksa Dekopin untuk bisa menyesuaikan diri pada keadaan (adaptif).
"Saya mendapatkan mandat dari Munas. Saya terima kasih dipilih secara aklamasi, waktu itu saya minta satu mandat bahwa beri kewenangan kepada saya utk menetapkan apabila ada dinamika eksternal yang saya pribadi, bukan tidak bisa menghadapi, mohon maaf saya karakter orang bugis yang berani menghadapi tantangan, tapi harus lihat situasi. Tidak selalu begitu. Lima tahun ini kita sudah hadapi dengan susah payah tapi saya senang, bangga karena kita bisa bertahan," kata Nurdin.
Anggota DPR RI ini memastikan tidak akan meninggalkan Jimly dalam mengurus seeta membesarkan Dekopin. Ia akan membantu Jimly dari belakang, baik secara pemikiran maupun anggaran.
"Sedikitpun Dekopin tidak akan saat tinggalkan. Saya berada di belakang beliau dan dibelakang kita semua. Apa itu? Pemikiran, tenaga, dana, fasilitas, saya backup," kata Nurdin.
"Insya allah apapun yang diminta beliau, demi eksistensi, demi keutuhan, demi Dekopin saya backup. Ini janji saya kepada kita semua," sambungnya.
Nurdin menegaskan, pengumuman secara terbuka penunjukan Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Umum Dekopin, agar eksistensi wadah koperasi ini tetap terjaga.
Dia menekankan, ada nilai dan prinsip yang mesti tetap ada dalam perkoperasian nasional yaitu nilai demokrasi dan prinsip kekeluargaan dan goyong royong.
Jimly: Peluang untuk Menyatukan
Rapimnas ini juga sekaligus pengambilan sumpah Jimmy Asshiddiqie sebagai Ketua Umum Dekopin untuk periode 20242029, sekaligus pengukuhan kepengurusan.
Seusai penyerahan pataka, Jimly menyiratkan, bersedia menerima posisi Ketua Umum Dekopin untuk menyelesaikan dualisme yang terjadi.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah melalui Kementerian Hukum (Kemenkum) telah mengesahkan kepengurusan Dekopin di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bambang Hariyadi.
Hal yang menarik, Jimly juga berada di susunan kepengurusan tersebut sebagai Ketua Panasihat.
"Jadi ini peluang untuk menyatukan (menyelesaikan dualisme). Harus ada rekonsiliasi, pertemuan dan musyawarah untuk itu," kata Jimly.
Segera setelah menjabat sebagai Ketua Umum Dekopin, Jimly menyatakan akan menemui semua yang terkait dengan Dekopim, termasuk para menteri, wakil menteri, juga komponen dan elemen partai politik, termasuk ke presiden.
Selain rekonsiliasi, Jimly juga menyatakan komitmennya untuk meneruskan apa yang sudah dikerjakan Nurdin Halid untuk mewujudkan impian konstitusi soal koperasi, termasuk mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo.(Olan)