Grid.ID - Sopir truk yang sebabkan kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi ternyata aktif di media sosial.
Di media sosialnya, sang sopir truk penyebab kecelakaan maut pernah keluhkan soal jam tidurnya yang rusak.
Pria bernama Bendi Wijaya tersebut kerap membuat konten tentang aktivitasnya sehari-hari sebagai sopir truk di media sosial TikTok.
Diketahui pria 30 tahun tersebut merupakan warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Sehari-hari Bendi bekerja sebagai sopir truk pengangkut galon air mineral.
Dikutip dari Tribunnews.com, Bendi Wijaya kerap memposting aktivitasnya di akun TikTok @bendiwijaya06.
Dalam salah satu unggahannya, Bendi pernah mengeluhkan soal jam tidurnya yang rusak
"Yang rusak cuma jam tidur, bukan jam terbang," tulisnya.
Kemudian di unggahan lainnya, ia juga pernah mengungkapkan tentang jam kerjanya dengan sound.
"Jangan tanya berapa gajiku, cobalah tanya jam berapa mulai kerja. Dan jam berapa aku tidur untuk melepas lelah."
"Step by step, selesaikan satu persatu. Tak perlu berlomba dengan siapapun. Tidak perlu merasa tertinggal, sebab setiap orang punya perjuangan dan jalan hidup masing-masing."
Dalam unggahannya yang lain, Bendi juga mengungkap sedang ingin banyak tidur dalam bahasa Sunda.
"istirahat teu puguh...sare GE Komo tapi Ayna mah ker loba sare heula (Istirahat tidak jelas, tidur apalagi, tapi sekarang sedang banyak tidur dulu)," ungkapnya.
Sementara itu, Bendi saat ini masihmenjalani perawatan di rumah sakit.
Ia dikabarkan belum bisa diajak berkomunikasi.
"Sampai saat ini belum sadar," ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.
Meski belum bisa komunikasi, namun kondisi sang sopir tidak sedang koma.
"Tidak sadar penuh, tapi juga tidak koma," kata Direktur RSUD Ciawi, Fusia Meidiawaty.
Diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB.
Sebuah truk bermuatan galon air mineral yang dikemudikan Bendi Wijaya diduga mengalami gagal fungsi rem sehingga menyeruduk rangkaian kendaraan yang sedang mengantre di pintu Gerbang Tol Ciawi 2.
Tabrakan tersebut mengakibatkan beberapa kendaraan rusak parah dan 3 di antaranya terbakar.
Kecelakaan maut ini juga menyebabkan 8 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Namun hingga saat ini polisi belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan maut tersebut.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, buntut dari kecelakaan beruntun ini adalah Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 ditutup sementara, Rabu (5/2/2025).
PT Jasa Marga, melalui media sosial X, mengumumkan bahwa untuk sementara kendaraan dialihkan ke GT Bogor 2 selama penanganan pasca kecelakaan berlangsung.
"Ada penanganan kecelakaan di GT Ciawi 2 ditutup sementara," tulis PT Jasa Marga.
Dalam keterangan yang sama, PT Jasa Marga juga menyatakan bahwa Tol Ciawi kilometer 42 sampai dengan kilometer 41 ke arah Jakarta terjadi kepadatan kendaraan akibat kecelakaan ini.