Nakita.id- Menu takjil amat mudah ditemukan menjelang berbuka puasa.
Semuanya menggiurkan dan semuanya ingin dibeli.
Padahal kalau dipikir-pikir, semuanya terasa begitu manis dan berlemak.
Bayangkan jika sebulan penuh kita mengonsumsinya.
Jangan heran lagi mengapa berat badan kita bertambah, ya, Moms.
Padahal, kalau Moms mau, bisa saja memilih menu takjil tanpa santan atau susu kental manis yang bikin gemuk.
Banyak kok, pilihan menu takjil yang nggak bikin gemuk. Seperti ini contohnya:
Karena, kurma mengandung gula alami yang tinggi, sehingga dapat menjadi pemulih energi yang hilang, dan menetralkan kadar gula darah.
Kurma juga mengandung air dan serat yang tinggi, sehingga bisa menahan lapar lebih lama.
Tetapi, berapa banyak kurma yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka?
Ternyata cukup dua atau tiga butir kurma saja.
Hindari mengonsumsi olahan kurma, seperti cake atau cookies karena sudah mendapat tambahan bahan-bahan lain yang berlemak.
Lebih baik, pilih olahan kacang hijau tanpa santan dan tepung tapioka atau maizena yang membuatnya jadi kental.
Karena itulah sumber lemak dan karbohidrat yang sebenarnya sudah Mama dapatkan dari kacang hijaunya sendiri.
Semua itu berkat kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1, C, dan seratnya yang tinggi.
Kalau dikombinasikan dengan buah atau sayuran, cincau bisa memenuhi kebutuhan 30 gram serat harian.
Jenis tanaman labu ini kaya serat dan kandungan airnya, sehingga dianggap dapat menyegarkan tubuh dan mencegah sembelit.
Kandungan gula alaminya, glukosa dan fruktosa, juga tidak akan melonjakkan gula darah.
Malahan, bisa jadi sumber energi.
Namun dengan adanya gula alami itu, Mama tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup lagi.
Selain membuat rasanya menjadi lebih "rame", buah juga memberikan banyak vitamin dan mineral.
Tambahan es batu, sirup, dan susunya juga menambah kesegaran, tapi batasi jumlahnya ya, Mam.
Sirup dan susu kental manis mengandung banyak gula.
Kandungan natrium, kalsium, kalium, dan magnesiumnya bisa mengganti cairan tubuh yang hilang saat Mama berpuasa.
Jadi, Mama tak perlu lagi membeli minuman isotonik dalam kemasan.
Kandungan kalori dan gulanya juga cukup rendah, sehingga tidak memicu penambahan berat badan.
Sedangkan daging buahnya kaya akan serat dan antioksidan.
Kudapan ini boleh dibilang memiliki kandungan gizi yang lengkap.
Asinan betawi biasanya terdiri atas kol, kecambah, wortel, sawi, dan mentimun.
Sayuran ini disajikan mentah, sehingga -seperti selalu dikatakan pakar gizi Dr Tan Shot Yen- mengandung enzim hidup yang membuat tubuh tidak perlu boros enzim untuk mengolahnya.
Untuk proteinnya, ada tambahan tahu. Namun bumbu kacangnya sebaiknya dibatasi agar tidak terlalu tinggi kalorinya.
Tapi bisa juga buat menu takjil yang nggak bikin gemuk.
Bahannya adalah pisang yang dibekukan, lalu dicelup dengan cokelat leleh atau yogurt, dan ditaburi rajangan kacang, oatmeal, parutan kelapa, atau keju.
Jika harus menyiapkannya secara dadakan, pisangnya tak perlu dibekukan.
Mau lebih cepat lagi, potong-potong saja pisangnya, lalu taburi dengan cokelat butir (meses) dan parutan keju.
Hasilnya, puding membantu membersihkan usus melancarkan pencernaan, dan mempercepat metabolisme sehingga Mama terhindar dari sembelit.
Klorofil pada ganggang laut ternyata juga mengandung antioksidan; oleh karena itu dapat mencegah paparan radikal bebas pada tubuh.
Agar lebih nikmat, campurkan buah-buahan ke dalam puding.
Kurangi penggunaan susu kental manis untuk mencegah lonjakan gula darah.
Moms bisa mengambil sepiring kecil siomay.
Pilih siomay yang berkualitas, sehingga kandungan ikan atau ayamnya lebih banyak ketimbang tepungnya.
Kudap juga pendampingnya, seperti pare, kol, kentang, telur, atau tahu.
Cocol sedikit saja dengan bumbu kacangnya.
Nah, itu tadi menu takjil yang enggak bikin gemuk, karena tidak mengandung santan dan banyak gula.
Jika pun ada, Mama bisa mengontrol jumlahnya agar tidak berlebihan.
Batasi santan, susu kental manis, gula, atau bumbu kacangnya.
Selamat berbuka puasa!
(Dini/Dari berbagai sumber)