Alasan Anak Bos Rental Tolak Permintaan Maaf Ketiga Oknum TNI AL yang Habisi sang Ayah
GH News February 19, 2025 07:04 AM

Inilah alasan anakanak bos rental mobil Ilyas Abdurahman yang menolak permintaan maaf dari ketiga oknum TNI Angkatan Laut (AL), yang telah membunuh sang ayah.

Diketahui penolakan itu dilakukan Agam Muhammad Nasrudin dan Rizky Agam Syahputra di dalam sidang di Pengadilan Militer Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Keduanya pun berhadapan langsung dengan ketiga oknum TNI AL yang terlibat dalam tewasnya Ilyas yakni terdakwa Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, terdakwa Sersan Satu Akbar Adli, dan terdakwa Sersan Satu Rafsin.

Agam mengatakan alasan menolak permintaan maaf para oknum TNI.

Alasannya, terdakwa baru boleh mengajukan maaf saat sidang perkara berakhir atau hakim sudah menjatuhkan vonis.

Mendengar penolakan dari anak korban, ketiga terdakwa yang dihadirkan secara langsung di ruang sidang Pengadilan Militer II08 Jakarta hanya diam tanpa mengucap apapun.

Agam mengatakan tindakan ketiga terdakwa yang sudah membunuh dan menggelapkan mobil sang ayah bukan hanya merugikan dirinya dan sang adik, tapi juga banyak kerabat lain.

Pasalnya, semasa hidup sang ayah membiayai pendidikan sejumlah kerabat, sehingga kepergiannya akibat ditembak oknum anggota TNI AL turut membawa dukacita mendalam bagi keluarga besar.

"Setelah perkara ini selesai baru boleh minta maaf, Yang Mulia. Karena korbannya bukan kami saja, banyak saudarasaudara yang dikuliahkan sama ayah saya, disekolahkan," ujar Agam.

Diketahui permintaan maaf ketiga oknum TNI AL disampaikan lewat tim penasihat hukum.

"Bila diperkenankan mohon izin, terdakwa ingin meminta maaf," kata tim penasihat hukum kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer II08 Jakarta, Cakung, Selasa (18/2/2025).

Mendengar permintaan, Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman lalu menanyakan pengajuan permintaan maaf kepada anakanak korban.

Arif menyatakan permintaan maaf ketiga terdakwa tidak menghilangkan tindak pidana pembunuhan dan penadahan dilakukan.

Kejadian Penembakan

Diketahui, Ilyas tewas di rest area Tol JakartaMerak, Kamis (2/1/2025) dini hari.

Selain Ilyas, rekannya, RM (60), mengalami luka tembak.

Menurut keterangan, awalnya Ilyas dan rombongan mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rental.

Mereka kemudian menemukan mobil itu di depan depan minimarket Rest Area KM 45, hingga terjadilah penembakan maut.

Sebelumnya, oknum anggota TNI AL juga sempat mengancam akan menabrak Ilyas.

Hal itu dilakukan sebelum melakukan penembakan.

Anak korban, Rizky Agam Putra, mengatakan ancaman tersebut diterima Ilyas saat berhasil menemukan mobil rental merek Honda Brio di kawasan Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut diketahui telah dicabut.

Tak cuma diancam akan ditabrak, lanjut Agam, oknum TNI AL juga menuduh Ilyas sebagai anggota sindikat mobil curian.

"Pas kita berhentiin mobil itu, bapak turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, 'saya ini TNI AL, kamu itu sindikat ya atau saya tembak sekarang?'," kata Agam menirukan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu, dikutip dari YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).

Ilyas, cerita Agam, langsung membantah tuduhan dari TNI AL tersebut.

Selanjutnya, Ilyas mengaku sebagai pengusaha mobil rental.

Hanya saja, Sertu AA disebut oleh Agam tidak menggubris penjelasan dari Ilyas.

"Ayah saya bilang, bukan (sindikat) saya pemilik mobil. (oknum TNI AL mengatakan) 'saya tidak mau tahu. Kamu minggir atau saya tabrak," cerita Agam.

Lalu di waktu yang sama, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tibatiba berhenti di lokasi.

Mulanya, mobil tersebut berhenti dikira ingin mengetahui peristiwa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tibatiba menabrak paman Agam.

"Om saya jatuh, segala macam, saya bantuin om saya. Sigra dan Brio pun kabur, lari," jelasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.