TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA – Pelantikan Kepala Daerah serentak se-Indonesia akan berlangsung pada Kamis 20 Februari 2025.
Sebanyak 481 pasangan kepala daerah terpilih dalam Pilkada 2024 akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2025.
Kepala daerah yang dilantik nantinya adalah gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil wali kota, dan bupati-wakil bupati.
Dari jumlah tersebut termasuk Bupati Klungkung dan Wakil Bupati Klungkung terpilih periode 2025-2030, I Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra.
Menjelang pelantikan, dapat dipastikan akan berdatangan papan ucapan baik dari instansi di pemerintahan, pendukung, hingga pihak swasta.
Bupati Klungkung I Made Satria meminta ucapan yang biasanya dalam bentuk papan ucapan atau karangan bunga bisa diganti dengan tanaman agar ramah lingkungan.
“Kalau bisa dalam bentuk tanaman, entah tanaman bunga, tanaman perindang lain, intinya tanaman yang bermanfaat untuk masyarakat dan menghiasi Klungkung,” kata Made Satria, Selasa 18 Februari 2025.
Menurut mantan anggota DPRD Kabupaten Klungkung tersebut, tanaman akan lebih bermanfaat dan mengurangi sampah di Klungkung.
“Jangan sampai kita programkan percepatan penanganan sampah, malah menumpuk sampah lagi,” jelasnya.
Tanaman yang diberikan sebagai bentuk ucapan, nantinya akan ditanam bersama-sama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta masyarakat di Klungkung.
Sementara itu, ratusan kepala daerah dari berbagai wilayah mendapat pengarahan gladi sebelum pelantikan kepala daerah serentak pada 20 Februari 2025 mendatang di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Selasa 18 Februari 2025.
Mereka akan mengikuti gladi bersih sebelum pelantikan selama dua hari, yaitu pada Selasa dan Rabu, 18-19 Februari 2025.
Para kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 itu dikumpulkan di tenda berukuran panjang. Mereka langsung diarahkan untuk menempati kursi di tenda sesuai pembagian pletonnya.
Total ada 30 pleton yang membagi kepala daerah di setiap wilayah.
Pantauan Tribun di lokasi, sejumlah gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota di sejumlah daerah terlihat mengikuti pengarahan yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mereka terlihat kompak memakai pakaian olahraga, dengan setelan kaus putih dan celana training.
Terlihat, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Bali, I Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta telah tiba di lokasi sejak pagi.
Lalu, ada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Lampung, Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela, Gubernur terpilih NTT Emanuel Melkiades Laka Lena serta Gubernur terpilih Banten Andra Soni.
Dalam gladi bersih pertama ini, seluruh kepala daerah terpilih akan diberikan pengarahan teknis untuk agenda pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 20 Februari 2025.
Sekira pukul 08.00 WIB, acara gladi bersih dibuka dengan gerakan pemanasan perenggangan otot yang dipimpin oleh personil kepolisian.
Para kepala daerah diminta untuk melakukan gerakan menggerakkan pergelangan kaki serta tangan. Mereka juga diarahkan mengatur pernapasan.
Personil kepolisian juga memberikan instruksi bagi para kepala daerah melakukan sikap sempurna, penghormatan serta jalan di tempat.
Para kepala daerah diberikan contoh cara hormat serta jalan di tempat yang benar.
Tepat pada pukul 08.40 WIB, para kepada daerah diminta mempraktikan peraturan baris berbaris (PBB) yang telah dilatih di halaman Monas.
Dipimpin petugas kepolisian, para kepala daerah mulai mempraktikan PBB dengan serius.
Saat tengah terik sinar matahari, para kepala daerah pun berjalan dengan aba-aba.
Sikap sempurna juga diperlihatkan para kepala daerah terpilih ini. Mereka tampak serius mengikuti instruksi baris berbaris.
“Jalan di tempat…, maju jalan,” seru instruksi kepada para kepala daerah.
Beberapa dari kepala daerah bahkan sampai mencopot jaket serta mengenakan topi untuk menghalau sinar matahari. Mereka pun ‘dijemur’ kurang lebih 15 menit.
Satu sama lain juga memberi semangat agak langkah kaki bisa berirama.
Adapun, kepala daerah harus meminta handuk ke para ajudan, karena keringat mereka sudah mulai membasahi wajah.
Membakar semangat, para kepala daerah juga menyanyikan lagu ‘Halo-halo Bandung’ agar kegiatan mereka ini tetap berjalan lancar.
Sebelumnya, ratusan kepala daerah terpilih telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Kantor Kemendagri menjelang pelantikan dan retret.
Di mana, pemeriksaan digelar selama dua hari, yaitu pada 16 - 17 Februari 2025.
Presiden Prabowo Subianto diagendakan melantik ratusan kepala daerah terpilih secara serentak pada Kamis, 20 Februari mendatang.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 13 Tahun 2025 tentang tata cara pelantikan kepala dan wakil kepala daerah.
Ada 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden secara serentak.
Adapun 22 dari 24 kepala daerah yang sudah ditetapkan tetapi tidak dilantik serentak oleh Presiden berasal dari Provinsi Aceh.
Imbas gladi bersih tersebut arus lalu lintas di depan Taman Pandang Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat mengalami kemacetan.
Karena banyaknya kendaraan bermotor roda empat milik para pendamping kepala daerah terpilih yang parkir di pinggir jalan. Ini membuat terjadi penyempitan jalur di lokasi.
Polisi militer dan Satpol PP tampak sibuk mengatur arus di Taman Pandang. Selain itu lewat pengeras suara, Polres Metro Jakarta Pusat berkali-kali mengimbau kepada pemilik kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan untuk dimasukkan ke dalam kawasan silang Monas.
Adapun di kawasan Silang Monas tepatnya depan Istana Negara sedang berlangsung kegiatan gladi kotor pelantikan kepala daerah terpilih.
Ratusan kepala daerah terpilih dan tamu undangan maupun para pendampingnya, tumpah ruah di lokasi.
Di sisi lain, Bupati dan Wakil Bupati Gianyar terpilih I Made Mahayastra bersama Agung Mayun menjalani pemeriksaan kesehatan di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa 18 Februari 2025.
Keduanya dinyatakan sehat dan siap mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya.
Agus Mahayastra usai melaksanakan pemeriksaan menyatakan tes kesehatan telah berjalan dengan lancar dan kondisinya sangat baik.
“Ya astungkara tes kesehatan telah berjalan lancar hasilnya tentu sangat sehat dan siap mengikuti tahapan pelantikan ataupun retret nantinya,” ujarnya.
Sebelumnya, pasangan yang dikenal dengan Paket Aman tersebut juga telah mengikuti gladi, bersama ratusan kepala daerah terpilih di Monumen Nasional (Monas) pada Senin 17 Februari 2025.
Berburu Tanaman Buah dan Bunga
Keinginan Bupati Klungkung terpilih I Made Satria untuk mengganti papan ucapan atau karangan bunga dengan tanaman, langsung mendapat respon dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Klungkung.
Beberapa pegawai di Pemda Klungkung, bahkan sudah mulai ‘berburu’ tabulampot (tanaman buah dalam pot) serta tanaman bunga, sebagai pengganti papan ucapan saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Klungkung terpilih, Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra.
Seperti yang diungkapkan seorang pedagang tanaman di Klungkung, I Putu Sudiarta.
Menurutnya mulai kemarin, cukup banyak pegawai pemerintahan yang datang ke tempat usahanya untuk membeli tanaman. Kebanyakan yang dipesan berupa tanaman buah dalam pot (tabulampot).
“Banyak yang dicari tabulampot, ada tanaman buah silik jumbo. Ada juga tadi yang nanya jeruk sunkis, segala macam,” ujar Sudiarta, Selasa18 Februari 2025.
Menurutnya harga tanaman buah di tempatnya bervariasi, mulai dari Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu.
Sementara ada juga yang mencari tanaman bunga, yang khusus dipesan untuk pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Klungkung.
“Kalau tanaman bunga bermacam-macam, kalau yang batangnya sudah berkarakter seperti bonsai, harganya bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta,” ungkapnya.
Tampak Kabid PIAK dan Pemanfaatan Data Dosdukcapil Klungkung Putu Agus Pradnyana Jaya dan pegawai lainnya mencari tanaman sebagai ucapan untuk pelantikan bupati dan wakil bupati Klungkung.
“Kalau dari Dosdukcapil, saya tadi sudah koordinasi dengan atasan dan kami pesan tanaman buah silik jumbo,” ungkap Agus.
Menurutnya di Kantor Setda Pemda Klungkung sudah cukup banyak tanaman bunga.
Sehingga diharapkan tanaman buah bisa menjadi daya tarik tersendiri.
“Ini memang invoasi yang bagus sekali. Kalau banner atau karangan bunga, nanti akhirnya akan terbuang menjadi sampah. Kalai tanaman seperti ini, bisa jauh lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Klungkung, I Gusti Agung Putra Mahayajaya mengaku sudah menyiapkan tanaman sebagai ucapan terhadap Bupati dan Wakil Bupati Klungkung terpilih.
“Kami di Dinsos pakai tanaman bunga kembang kertas atau bougenville yang tentunya tanaman tahan cuaca ekstrem dan rajin berbunga,” jelas dia. (mit/weg/tribun Network/dan/nas/wly)
Sidang Paripurna Istimewa Bisa Ditiadakan
Pelaksanaan sidang paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung kemungkinan batal dilaksanakan.
Sidang paripurna istimewa dengan agenda pemberhentian pasangan Bupati dan Wakil Bupati Badung periode sebelumnya serta serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Badung masa jabatan 2025-2030 itu belum ada kepastian hingga saat ini.
Sesuai jadwal awal sidang paripurna istimewa akan dilaksanakan usai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dilantik.
Hanya saja semua Bupati dan Wakil Bupati terpilih mengikuti pelantikan dan pembekalan (retret) pada tanggal 21-28 Februari 2025 mendatang.
Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti saat dikonfirmasi Selasa 18 Februari 2025 tidak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengaku sampai saat ini belum mendapat arahan dari pemerintah pusat.
“Kami belum mendapatkan arahan dari pemerintah pusat terkait dengan sidang istimewa. Tetapi dari informasi yang saya dapat, katanya nanti pada saat pelantikan, Ketua DPRD wajib hadir,” ucapnya.
Diakui kehadiran Ketua DPRD untuk menyaksikan pelantikan dan akan dilakukan serah terima langsung.
Sehingga jika informasi itu benar dan dilakukan serah terima secara langsung, kata politisi asal Kuta itu kemungkinan tidak ada Sidang Paripurna Istimewa.
“Kemungkinan tidak ada Sidang Paripurna Istimewa jika saat pelantikan dilakukan serah terima secara langsung. Kecuali memang ada pengumuman dari pemerintah pusat untuk melaksanakan Sidang Paripurna Istimewa,” jelasnya sembari mengatakan kalau tidak ada cukup selesai saat pelantikan di Jakarta.
Hal senada dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) Badung, Nyoman Sujendra.
Dirinya mengaku belum ada arahan pasti terkait Sidang Paripurna Istimewa setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
“Kami belum mendapat arahan, apa mungkin setelah pembekalan dilakukan atau sama sekali tidak dilaksanakan,” jelasnya.
Pihaknya mengaku masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait dengan hal tersebut.
Mengingat surat terakhir yang diterima, pelaksanaan serah terima bupati dan wakil bupati bisa dilaksanakan setelah pelantikan.
“Surat terakhir, serah terima bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 14 hari setelah pelantikan. Namun karena ada retret kami belum tahu ke depannya. Semoga setelah pelantikan akan ada arahan lagi dari pemerintah pusat, termasuk juga terkait sidang pemberhentian bupati yang lama,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang Pilkada harus diumumkan dalam Rapat Paripurna.
“Sesuai Pasal 79, hari ini (kemarin) kami menggelar dua agenda. Pertama, pengumuman berakhirnya masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya. Kedua, pengumuman hasil penetapan KPU terkait pemenang Pilkada 2024, yaitu Bapak Wayan Adi Arnawa dan I Bagus Alit Sucipta sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode 2025-2030,” kata Anom Gumanti sebelumnya.
Sehingga kata Anom Gumanti setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, DPRD akan menggelar sidang paripurna istimewa sebagai bagian dari rangkaian acara resmi pemerintahan daerah.
Sementara itu, sebelum pelantikan serentak, pasangan kepala daerah melakukan registrasi dan pemeriksaan kesehatan di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sesuai surat radiogram Kemendagri Nomor 100.2.1.3/644/SJ. Awalnya, pemeriksaan kesehatan ini dijadwalkan pada 15 Februari, tetapi ditunda dan baru dilaksanakan pada 16 dan 17 Februari 2025.
Kemudian, di hari kedua pemeriksaan kesehatan diikuti oleh 242 kepala daerah yang berasal dari wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, hingga Gorontalo.
Menurut keterangan sejumlah kepala daerah, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi cek gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Setelah pemeriksaan kesehatan, rangkaian selanjutnya para kepala daerah harus mengikuti pengarahan dari Kemendagri yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Selasa 18 Februari 2025.
Dikutip dari Kompas.com, Senin 17 Februari 2025, setelah pengarahan, kepala daerah akan mengikuti geladi kotor di Istana Kepresidenan Jakarta.
Geladi untuk memberikan pengarahan mengenai proses pelantikan dan agar para kepala daerah mengetahui posisi masing-masing, serta pergeseran yang terjadi selama pelantikan berlangsung.
Kepala daerah diminta menggunakan pakaian olahraga saat mengikuti kegiatan ini.
Pada Rabu 19 Februari 2025, rangkaian persiapan pelantikan kepala daerah dilanjutkan dengan geladi bersih di Istana Kepresidenan pukul 07.00 WIB. Berbeda dengan geladi kotor, kali ini kepala daerah harus menggunakan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB).
Pada hari-H, 481 kepala daerah akan dilantik oleh presiden Prabowo dengan menggunakan seragam PDUB.
Nantinya, pasangan kepala daerah ini akan didampingi oleh suami atau istri masing-masing.
Suami pendamping kepala daerah diminta menggunakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), sedangkan bagi para istri diwajibkan mengenakan kebaya nasional.
Setelah dilantik, kepala daerah yang sudah dilantik akan mengikuti pembekalan atau retret di Akademi Militer, Magelang pada 21-28 Februari 2025.
Rencananya, kepala daerah harus sudah berkumpul di Magelang pada Jumat 21 Februari 2025 siang.
Mereka boleh menggunakan moda transportasi apa saja.
Selama di sana, kepala daerah ini akan mendapatkan pembekalan materi dari beberapa menteri Kabinet Merah Putih, pengajar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), KPK, BPK, BPKP, Polri, dan TNI.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan, materi pembekalan selama retret akan membahas seputar tugas pokok dan fungsi pemerintah.
Selain itu, ada materi tentang pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang mencapai Rp 1.300 triliun dari total APBN 2025 Rp 3.600 triliun.
Di samping untuk menyamakan visi misi kepala daerah dengan program nasional, retret juga bertujuan untuk membangun kebersamaan. Karenanya, para kepala daerah akan saing berbagi tenda. (gus/ali)