Sosok Bobby Nasution Gubernur Termuda se-Indonesia, Menantu Jokowi Punya Harta Rp 55,9 Miliar
Evan Saputra February 19, 2025 08:30 AM

BANGKAPOS.COM -- Bobby Nasution bakal dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara pada 20 Februari 2025 mendatang.

Menjadi Gubernur Terpilih periode 2025-2030, Bobby Nasution menjadi gubernur termuda se-Indonesia.

Bobby Nasution berusia 33 tahun 6 bulan 15 hari saat akan dilantik.

Muhammad Bobby Afif Nasution, lahir di Medan, Sumatera Utara pada 5 Juli 1991.

Menjadi gubernur termuda se-Indonesia, Bobby Nasution menjadikan hal tersebut sebagai semangat dalam bekerja.

"Mudah-mudahan dengan di labeli begitu jadi semangat kerjanya," jelasnya, Selasa (18/2/2025). 

Sosok Bobby Nasution

Bobby Nasution dikenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menikahi anak kedua Jokowi yaitu Kahiyang Ayu pada 8 November 2017.

Dari pernikahan tersebut, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu dikaruniai tiga anak.

Pemilik nama lengkap Bobby Afif Nasution ini bukanlah orang sembarangan.

Ia merupakan putra dari Erwin Nasution, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV dan Ade Hanifiah Siregar.

Bobby lahir di Medan pada 5 Juli 1991 sehingga saat ini, umurnya 33 tahun.

Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan sejak 26 Februari 2021 atau saat usianya baru 30 tahun.

Saat Pilkada Medan pada 2020, Bobby ikut mencalonkan diri dan bergabung dengan PDIP.

Ia menggandeng pengusaha sekaligus politikus Partai Gerindra, Aulia Rachman.

Mereka diusung oleh PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP.

Di Pilkada Medan, Bobby Nasution berhadapan dengan pasangan petahana, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang hanya didukung Demokrat dan PKS.

Dikutip dari Kompas.com, majunya Bobby di Pilkada Medan 2020 tak lepas dari isu politik dinasti yang menerpanya.

Berbagai tudingan pun muncul di tengah pencalonannya. Misal menghidupkan dinasti politik lantaran merupakan keluarga presiden.

Ia juga dituding tak pernah tinggal di Medan lantaran banyak menghabiskan waktu di ibu kota.

Bobby pun membantah isu dinasti politik tersebut.

"Ya bukan dinastilah," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Bobby mengatakan, keputusannya maju di Pilwalkot Medan untuk membangun daerah kelahirannya.

"Kita ingin berbuat, ingin berbuat di suatu daerah kita tempat lahir kita di situ ya, saya rasa bukan dinasti lah," ujar dia.

Hasilnya, dari rekapitulasi hasil penghitungan suara, Bobby-Aulia memperoleh 393.327 suara dan unggul dari Akhyar-Salman.

Karier Bobby Nasution

Bobby Nasution merupakan alumnus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam jurusan S1 Agrobisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Sejak 2011, Bobby sudah menjajal bisnis properti dengan merenovasi rumah untuk dijual kembali.

Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, ia membangun beberapa rumah hingga akhirnya terlibat dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta.

Pada 2016, ia bergabung dengan perusahaan real estate Grup Takke sebagai Direktur Pemasaran melalui pengenalan ayahnya.

Ia juga pemegang saham Takke Group sekitar 10-20 persen.

Di luar real estate, Bobby juga sempat sempat bekerja sebagai manajer klub sepak bola Medan Jaya pada 2014.

Pada 25 September 2019, ia resmi lulus S2 program Magister Manajemen dari kampus yang sama dengan predikat "Memuaskan" bersama Kahiyang Ayu.

Bobby juga pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2019-2022.

Dipecat DPIP, jadi Kader Gerindra

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi memecat Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dari keanggotaan partai, Senin (16/12/2024).

Bobby menanggapi pemecatan itu dengan santai dan menyebut dirinya sudah menjadi kader Partai Gerindra.

"Saya kan kader Gerindra sekarang, sudah dari kemarin, bukan dari sekarang," ujar Bobby kepada wartawan usai menghadiri acara Silaturahmi Forkopimda Sumut di Hotel Grand Mercure, Medan, Selasa (17/12/2024).

Bobby diketahui telah resmi bergabung dengan Partai Gerindra sejak Senin (20/5/2025).

Terkait hubungannya dengan PDIP di Medan maupun Sumatera Utara, Bobby menyebut sejauh ini masih berjalan baik.

"Tadi juga duduk (di acara silaturahmi Forkopimda) sama Ketua DPRD Medan, kan ketuanya dari PDIP," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin, mengumumkan pemecatan Bobby pada Senin (16/12/2024).

Bobby dipecat karena mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Sikap ini dinilai bertentangan dengan keputusan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Dia tidak mematuhi keputusan DPP Partai terkait dukungan calon presiden dan wakil presiden pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024, dengan mendukung calon presiden dan calon wakil presiden dari partai politik lain (Koalisi Indonesia Maju)," demikian bunyi surat keputusan pemecatan yang diterima Kompas.com, Senin (16/12/2024).

Padahal, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan pada 2020, PDIP menjadi partai pengusung Bobby Nasution.

Selain Bobby, PDIP juga memecat mantan Presiden Joko Widodo, mertua Bobby, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan ipar Bobby.

Harta Kekayaan Bobby Nasution

Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 24 Maret 2023, Bobby tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 55,9 miliar.

Bobby memiliki 9 bidang tanah dan bangunan yang menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp 40,3 miliar.

Di garasinya, Bobby mengoleksi enam kendaraan senilai Rp 1,2 miliar.

Ia juga memiliki aset berupa surat berharga serta kas dan setara kas, masing-masing Rp 10,5 miliar dan Rp 6,6 miliar.

Namun, Bobby memiliki utang Rp 2,8 miliar sehingga mengurangi jumlah asetnya.

Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Bobby Nasution, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 40.375.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 726 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 14.000.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 600 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 12.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/120 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 352 m2/96 m2 di KAB / KOTA DELI SERDANG, HASIL SENDIRI Rp 650.000.000

5. Tanah Seluas 145 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 1.110.000.000

6. Tanah Seluas 600 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 2.160.000.000

7. Tanah Seluas 150 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 755.000.000

8. Tanah Seluas 1430 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 1.000.000.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 730 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 6.200.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.260.000.000

1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 280.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI LANCER Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 160.000.000

3. MOBIL, HONDA ACCORD 1.5TC E CVT Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 680.000.000

4. MOBIL, SUZUKI ST100 Tahun 1996, HASIL SENDIRI Rp 15.000.000

5. MOTOR, YAMAHA Z8D MIO A1115S Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 5.000.000

6. MOBIL, NISSAN JUKE 1.5 4X2 A/T Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

D. SURAT BERHARGA Rp 10.500.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 6.616.599.513

F. HARTA LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 58.751.599.513

UTANG Rp 2.820.000.000

TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 55.931.599.513

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Kompas.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.