TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) akan membayar harga karena melanggar perjanjian dengan tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.
Pada Kamis (20/2/2025), Hamas menyerahkan empat jenazah sandera Israel yaitu Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka Shiri Bibas (32) dan Oded Lifshitz (83) kepada Palang Merah Internasional (ICRC) untuk dibawa ke Israel.
Netanyahu mengatakan jenazah yang dikembalikan itu adalah jenazah seorang wanita dari Jalur Gaza, bukan jenazah Shiri Bibas.
Ia menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata karena dituduh tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas.
"Kami akan bertindak dengan tekad untuk membawa Shiri Bibas pulang bersama semua sandera kami, baik yang hidup maupun yang mati, dan memastikan bahwa Hamas membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan jahat ini," kata Netanyahu, Kamis.
Ia bersumpah tidak akan membiarkan operasi Hamas pada 7 Oktober 2023 terulang kali.
"Peti mati keempat orang yang kita cintai memaksa kita lebih dari sebelumnya untuk berjanji dan bersumpah bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober tidak akan terjadi lagi," tambahnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Jumat (21/2/2025) bahwa hasil otopsi menunjukkan jenazah yang diserahkan oleh Hamas bukan milik Shiri Bibas, ibu dari dua anak Israel yang jenazahnya diserahkan kemarin.
"Tiga jenazah lainnya yang diserahkan telah diidentifikasi sebagai putranya, Ariel dan Kfir, yang berusia lima dan dua tahun, dan Oded Lifshitz," kata IDF.
"Namun jenazah keempat bukanlah Shiri atau sandera lainnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Hamas mengatakan Shiri Bibas dan kedua anaknya tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada November tahun 2023 yang juga membunuh anggota Hamas yang menjaga mereka.
Ayah dari kedua anak tersebut, Yarden Bibas, yang juga ditahan Hamas dari Kibbutz Nir Oz, dibebaskan pada pertukaran tahanan gelombang ke-4 pada 1 Februari 2025.
Sejak dimulai gencatan senjata Israel dan Hamas pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan 19 tahanan Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.
Hamas akan membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu (22/2/2025), sementara penyerahan empat jenazah lainnya belum dijadwalkan.
Enam sandera Israel yang akan dibebaskan besok yaitu Eliya Cohen, Omer Shem Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Hisham Al-Sayed dan Avera Mengistu, menurut laporan NBC News.
Sebagai imbalan, Israel diperkirakan akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.
(Yunita Rahmayanti)