TRIBUNNEWS.COM - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati di Desa Purworejo, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengakui bahwa Novi Citra Indriyati merupakan seorang guru yang baik.
Diketahui Novi Citra Indriyati, vokalis band punk Sukatani, melamar menjadi guru sekitar tahun 2020/2021.
Lantas Ia resmi bergabung menjadi bagian dari SDIT Mutiara Hati pada 2022.
Novi Citra Indriyati sebelumnya tercatat menjadi guru wali kelas di SDIT Mutiara Hati.
Walaupun Novi dianggap baik, SDIT Mutiara Hati menyinggung kode etik yang diklaim telah dilanggar perempuan dengan nama panggung Twister Angel tersebut.
"Beliau mengajar baik, cuman namanya guru tidak hanya punya kompetensi saja tapi ada nilai-nilai yang kalau melanggar aturan harus dipatuhi dengan segala konsekuensinya dan beliau sudah menyadari itu," ujar Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, Sabtu (22/2/2025), dilansir Tribunbanyumas.com.
Diketahui Novi telah dipecat dari SDIT Mutiara Hati lantaran dianggap telah melanggar kode etik.
Menurut klaim sekolah, Novi telah diberhentikan sejak Kamis (6/2/2025), jauh sebelum viral lagu 'Bayar Bayar Bayar' dan permintaan maaf lewat akun Instagram @sukatani.band, kepada Kapolri dan Institusi Polri.
Pihak sekolah sudah memberikan keterangan dan surat pengalaman mengajar kepada yang bersangkutan.
"Kita sudah buatkan keterangan pernah mengajar cuma belum diambil. Apabila diperlukan di dunia pendidikan nantinya," ungkapnya.
Di sisi lain, pihak sekolah juga merasa kaget dengan peristiwa viral tersebut.
"Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah adalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya. Tapi, yang dilanggar adalah kode etiknya terutama yang berkaitan dengan syariat Islam," ucap Eti.
Eti menyebut Novi melakukan pelanggaran, yakni soal aurat yang terbuka.
Sekolah mengklaim telah menemukan aurat Novi terbuka lewat penelusuran media sosial milik Novi.
Karena alasan itulah yang menjadi dasar atau alasan pemberhentian yang bersangkutan menjadi guru.
"Kode etik sudah disosialiasiskan di awal mendaftar dan dari awal beliau sudah tahu konseksekuensinya."
"Jadi kita menemukan di sosmed beliau ada bagian aurat yang terbuka," ucapnya.
Diketahui, Vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati melamar menjadi guru sekitar tahun 2020/2021.
Ia resmi bergabung menjadi bagian dari SDIT Mutiara Hati pada 2022.
Diberitakan sebelumnya, band Sukatani menjadi sorotan, setelah mengunggah video berisi permintaan maaf di akun sosial media Instagram miliknya, @sukatani.band, Kamis (20/2/2025).
Grup musik asal Purbalingga ini mengatakan permintaan maaf mereka untuk Kapolri serta Polri.
Permintaan maaf tersebut terkait lagu mereka yang berjudul "'Bayar Bayar Bayar".
Lewat unggahan Instagram mereka, Sukatani telah mencabut dan menarik lagu tersebut dari peredaran.
Kedua personel, Muhammad Syifa Al Lufti dengan nama panggung Alectroguy selaku gitaris, dan Novi Citra Indriyati nama panggung Twister Angel selaku vokalis, mengatakan lagu 'Bayar Bayar Bayar' mereka ciptakan untuk oknum polisi yang melanggar aturan.
"Memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya 'Bayar Polisi' yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial."
Diketahui, lagu tersebut telah diupload di platform Spotify, dan menurut pantauan Tribunnews sudah tidak bisa diputar.
"Melalui pernyataan ini saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar lirik lagu Bayar Polisi."
"Dengan ini saya mengimbau kepada pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul bayar bayar bayar agar menghapus dan menarik semua video menggunakan lagu kami dengan judul 'Bayar Bayar Bayar', karena apabila ada risiko di kemudian hari sudah bukan tanggung jawab kami dari Band Sukatani."
"Tolong segera dihapus video yang menggunakan lagu kami."
"Demikian pernyataan yang kami buat ini dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun kami buat secara sadar dan sukarela dan dapat saya pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," demikian bunyi pernyataan mereka.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menawarkan band punk Sukatani untuk menjadi duta Polri dalam rangka semangat melakukan perbaikan institusi serta mencegah terjadinya perilaku menyimpang di seluruh personel.
"Nanti kalau Band Sukatani berkenan akan kami jadikan juri atau Band Duta untuk Polri terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi dan juga konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang," ujar Sigit dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025), mengutip Kompas.com.
Sigit menegaskan,Polri saat ini tidak antikritik. Dia mengatakan polisi menerima dan terbuka terhadap seluruh bentuk saran dan masukan.
Menurutnya, kritik diperlukan untuk membenahi institusi Polri.
"Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik," tuturnya.
Kemudian, Sigit mengaku dirinya tidak pernah melarang ataupun membungkam siapa pun yang menyalurkan hak kebebasan berekspresi.
Dia menekankan kritik selalu menjadi refleksi untuk membangun Korps Bhayangkara lebih baik serta semakin dicintai oleh masyarakat.
"Dan bagi kami kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri," imbuh Sigit.
(Garudea Prabawati) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)