Pengamat politik dari Universitas Airlangga Pribadi Kusman turut menyoroti kegiatan retret para kepala daerah yang dihelat di Magelang, Jawa Tengah.
Menurutnya, urgensi retret tidak signifikan dan hasilnya pun sulit diukur.
Pandangan itu, ujarnya, bisa dilihat dari 100 hari pemerintahan yakni menterimenteri Prabowo Subianto tidak kompak.
Karena memang modelmodel arahan seperti retret tidak akan membawa hasil yang baik, terlebih ketika pemerintahan sarat dengan beragam kepentingan politik untuk merebut sumber daya yang tidak berasas good governance.
“Ingat kasus pagar laut, banyak statement yang tidak padu antara Menteri ATR/BPN dan Menteri KKP. Dan, yang paling parah adalah kebijakan tanpa kajian dari Menteri ESDM soal gas 3KG, bahkan harus diralat dengan menyebutkan bahwa itu bukan kebijakan Presiden,” kata Airlangga Pribadi dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
Pengajar Departemen Politik Fisip Universitas Airlangga, Surabaya ini juga mengingatkan, sebenarnya pembekalan rutin oleh Lemhanas sudah ada dan pasti diikuti oleh kepalakepala daerah.
Kegiatan orientasi, pembekalan, dan pelatihan bagi kepala daerah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda).
Dia juga mewantiwanti, dikumpulkannya para kepala daerah untuk retreat di Akmil bisa mendorong pandangan kritis dari publik.
“Misalnya mempertanyakan, bukankah prinsip pemerintahan demokrasi adalah value of civilian supremacy, tapi mengapa diorientasikan di tempat yang justru lebih menginternalisasi nilainilai militer seperti sentralisasi, hierarki dan lainlain,” papar Airlangga.
Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian, menurutnya, adalah adanya kepala daerah yang sudah senior dan karena faktor usia kemudian tidak dapat mengikuti kegiatan ini. Dia pun berharap, jangan sampai retret langas menempatkan kepala daerah tak lebih sebagai perpanjangan tangan dari presiden semata.
“Sesuai makna kedaulatan rakyat, sebaiknya kepala daerah tetap selalu dekat dengan masyarakat yang dipimpin dan dilayaninya,” tandas Airlangga.
Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan (PDIP) mulai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, hari ini Senin (24/2/2025).
Pramono tiba di Akmil Magelang sekitar pukul 13.20 WIB.
Ia didampingi Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Mereka tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam seperti peserta retret lainnya.
"Saya, Gubernur Jakarta bersama pak Wali Kota Jogja bersama 17 lainnya yang bersamasama kami, hari ini kita memulai ikut retret," kata Pramono, Senin (24/2/2025), di Akmil Magelang.
"Kenapa baru hari ini tentunya saya tidak perlu menjelaskan apaapa," lanjutnya.
Pramono memastikan, keputusan ini atas sepengetahuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pengurus lain.
"Dengan berbagai pertimbangan dengan mempertimbangkan semua yang menjadi arahan ibu ketua umum untuk melakukan penundaan," kata Pramono.
"Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran Kementerian Dalam Negeri setelah baru empat hari baru (kemudian) kami mengikuti retret," lanjutnya.