7 Festival Bali Masuk Karisma Event Nusantara 2025 Kementerian Pariwisata
kumparanTRAVEL February 25, 2025 04:21 AM
Tujuh festival Bali berhasil masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Hal ini diumumkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun.
Tjok Bagus mengatakan bahwa ketujuh festival tersebut berhasil menjadi bagian dari 110 ajang seluruh Indonesia yang masuk dalam KEN 2025. Ketujuh festival itu adalah Pesta Kesenian Bali, Pemuteran Bay Festival, Lovina Festival, Penglipuran Village Festival, Semarapura Festival, Nusa Penida Festival, dan Ubud Open Studio Festival.
"Cukup bangga, mengapresiasi karena dari semua usulan yang disampaikan pada tahun 2025, ada tujuh festival lolos, ada peningkatan dari tahun 2024 yang hanya tiga 'event' yang lolos," kata Tjok Bagus, seperti dikutip dari Antara.
Perbesar
Pantai Lovina, Bali. Foto: Pavel Mora/Shutterstock
Lebih lanjut, Tjok Bagus mengungkapkan meskipun awalnya Dispar Bali berharap mendapat lebih banyak kesempatan di KEN 2025, namun dirinya menilai terdapat peningkatan kualitas dengan lolosnya tujuh festival di tahun ini. Sebelumnya, hanya tiga event yang lolos KEN 2024, yaitu Pesta Kesenian Bali, Semarapura Festival, dan Nusa Penida Festival.
"Itu artinya dari penilaian tim kurator, tahun ini dari festival yang diusulkan ada peningkatan kualitas minimal dari perencanaan," tambahnya.
Sementara itu, hasil kurasi KEN 2025 telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pariwisata No. SK/13/HK.01.02/MP/2025 tentang Penetapan 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Dari jumlah tersebut, Kemenpar juga menandai 10 festival utama, di mana Pesta Kesenian Bali masuk di dalamnya.
Perbesar
Penglipuran Village Festival Foto: Dok. Kemenparekraf
Di sisi lain, Tjok Bagus mengatakan bahwa dipilihnya festival-festival tersebut masuk Karisma Event Nusantara, karena program tahunan Kemenpar tersebut bertujuan ingin menggali dan melestarikan budaya daerah yang dikemas dalam bentuk festival, sehingga bisa dinikmati wisatawan.
Tak hanya itu, KEN juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar penyelenggaraan festival, serta perekonomian daerah setempat, termasuk Bali.
"Serta mendorong para seniman dan budayawan untuk terus berkreasi, untuk menciptakan karya seni untuk memperkaya budaya Indonesia," pungkas Tjok Bagus.