TRIBUN-MEDAN.com - Mengenal sosok Kepala MAN 2 Kota Bekasi, Jawa Barat dicopot dari jabatannya hingga didemo ratusan siswa.
Kepsek tersebut bernama Nina Indriana.
Ia diketahui menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 2 Kota Bekasi sejak Maret 2023, menggantikan Lukmanul Hakim.
Nina merupakan lulusan Sarjana Agama dan Magister Pendidikan.
Nama lengkap berikut gelarnya adalah Hj. Nina Indriana, S.Ag., M.Pd.
Kini Kepala sekolah atau Kepsesk bernama Nina Indriana itu akhinya dicopot dari jabatannya.
Hal itu diungkapkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal
Ia mengatakan, pasca kejadian demo siswa pihaknya telah melakukan pengawasan.
"Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2)," kata Agung, Jumat (21/2/2025).
Diketahui dugaan penyebab Kepsek Nina Indriana itu didemo siswanya karena dinggap kurang transparan kelola dana.
Agung berhadap permasalahan ini dapat segera tuntas, kondisi siswa juga sudah jauh lebih kondisif setelah adanya penanganan.
"Jadi sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh inspektorat jendral, itu sedang dilakukan pengawasan," tegas dia.
Ratusan Siswa Demo
Video aksi unjuk rasa dilakukan siswa MAN 2 Kota Bekasi, mereka menuntut transparansi pengelolaan dana sekolah yang dianggap tak sesuai dengan fasilitas didapat.
Video siswa berteriak sambil membentangkan spanduk viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @bekasi.terkini.
Dalam video yang beredar, satu orang guru tampak disoraki siswa yang berkumpul di halaman sekolah pada Senin (17/2/2025).
Seorang siswa berinisial J saat dikonfirmasi mengatakan, unjuk rasa diinisasi siswa MAN 2 Kota Bekasi karena sudah muak dengan pengelolaan dana sekolah yang tak jelas.
J menjelaskan, MAN 2 Kota Bekasi mematok biaya pendidikan per siswa Rp250.000 per bulan.
Tetapi selama ini fasilitas dan kegiatan di sekolah cenderung kurang memadai.
Contohnya seperti ekstrakurikuler, siswa harus patungan untuk membayar pelatih yang seharusnya sudah menjadi kewajiban sekolah.
Tidak hanya itu, fasilitas gedung sekolah juga dianggap tidak layak seperti misalnya kamar mandi yang kumuh.
Puncaknya lanjut J, siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan wisuda. Pihak sekolah lagi-lagi membebani biaya yang terlalu besar.
"Puncaknya itu sekarang ada di kelas 12 yang acara wisuda, menuruti perintah sekolah untuk mengeluarkan biaya kurang lebih 1,4 jutaan buat acara satu hari itu sudah mahal banget," kata dia.
J juga menyinggung soal janji manis Nina saat awal menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 2 Kota Bekasi.
Ia menyebut Nina sempat berjanji akan membangun kamar mandi atau toilet, fasilitas fingerprint, dan kamera CCTV.
Meskit terealisasi, kata J, pelajar MAN 2 Kota Bekasi tak mendapat manfaat dari adanya fasilitas-fasilitas itu.
"Contohnya toilet, kerannya pada copot, gayung pada ilang-ilangan, penutup toilet duduk patah," ujarnya, dikutip dari TribunBekasi.com.
Desak Kepala Sekolah Mundur
Selama melangsungkan aksi protes, pelajar MAN 2 Kota Bekasi mendesak Nina Indriana agar mundur dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah.
Sejumlah spanduk bernada sindiran tampak dibentangkan selama aksi protes berlangsung.
Seperti contohnya, "minta prestasi, tapi tidak difasilitasi" dan "transparansi atau mundur".
J pun mengatakan ia dan kawan-kawannya berharap Nina mundur dari jabatannya.
Ia mengungkapkan desakan Nina mundur sedang dipertimbangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, yang turun langsung mendengarkan aspirasi para pelajar.
"Kami minta Ibu turun (dari jabatan) atau ganti kepala sekolah," pungkas J.
(*/ Tribun-medan.com)