TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menggelar Operasi Pasar Pangan Murah yang berpusat di jaringan Kantor PT Pos Indonesia se-Indonesia.
Operasi pasar digelar dalam rangka menjaga kestabilan harga yang cenderung fluktuatif jelang Ramadan.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, operasi pasar dimulai terlebih dahulu di 215 Kantor Pos yang menjadi titik keramaian.
"Kita siapkan operasi pasar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota," kata Arief di Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Jakarta Flora, dikutip dari siaran pers pada Selasa (25/2/2025).
Lokasi operasi pasar digelar jauh dari pasar. Menurut Arief, ini agar tata niaga yang ada tetap berjalan seperti biasa.
Pemerintah pun menargetkan operasi pasar ini bisa digelar mencapai 4.500 titik dengan jaringan PT Pos Indonesia.
Pelaksanaannya direncanakan ada setiap hari pada pukul 08.00-11.00 waktu setempat sampai 29 Maret 2025 atau H-3 Idulfitri 1446 Hijriah.
Ada sejumlah bahan pangan pokok strategis yang diprioritaskan dijual di operasi pasar ini dengan harga khusus.
Di antaranya, Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Lima pangan pokok tersebut dinilai dapat menjadi faktor penekan harga di pasaran umum.
Harga di Operasi Pasar
Stok Minyak goreng MinyaKita disipakan 70 ribu kiloliter atau sekitar 15,32 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan secara nasional yang reratanya di 457 ribu kiloliter.
Harga khusus Minyakita di operasi pasar sebesar Rp 14.700 per liter dengan pembelian maksimal 2 liter per tiap konsumen.
Untuk bawang putih, stok yang disiapkan 20 ribu ton atau sekitar 39,22 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 51 ribu ton.
Harga khusus bawang putih dibanderol Rp 32 ribu per kilogram (kg) dengan maksimal pembelian 1 kg tiap konsumen.
Pasokan gula konsumsi disiapkan 50 ribu ton atau sekitar 21,28 persen dari kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 235 ribu ton.
Harga khusus gula konsumsi dibanderol Rp 15 ribu per kg dengan maksimal 2 kg per konsumen.
Pasokan daging kerbau beku disiapkan 19 ribu ton atau sekitar 30,16 persen dari kebutuhan konsumsi nasional daging sekitar 63 ribu ton.
Harga khusus daging kerbau dibanderol Rp 75 per per kg dengan maksimal pembelian 2 kg setiap konsumen.
Beras SPHP sementara ini disiapkan sebanyak 100 ribu ton yang dibagi ke Zona 2 dan 3.
Harga khusus di Zona 2, yang meliputi wilayah Sumatera kecuali Lampung, Sumsel, Kalimantan, dan NTT, adalah Rp 12.300 per kg.
Sementara harga khusus Zona 3 yang mencakup wilayah Maluku dan Papua adalah Rp 12.600 per kg. Pembelian maksimalnya adalah 10 kg per konsumen.
Pelaksanaan operasi pasar turut didukung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di 88 titik lokasi.
Lalu, dukungan juga datang dari PT Charoen Pokphand Indonesia dengan 2.200 gerai dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dengan 553 gerai menjual daging ayam ras beku seharga Rp 34 ribu per ekornya.
"Operasi pasar ini terus dijalankan, sehingga masyarakat bisa beribadah lebih tenang, lebih khusyuk, dan nanti menjelang lebaran, kita terus melakukan hal yang sama seperti ini," ujar Arie