TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan Noval Julianto (26) pelaku utama pembunuh Cinta Novita siswi MTs di Tanah Datar, Sumatera Barat.
Novan Julianto satu dari dua pelaku pembunuh Cinta Novita yang mayatnya dibungkus karung lalu dibuang di pinggir jalan beri pengakuan.
Pelaku Novan Julianto mengaku sakit hati dihina Cinta Novita.
Noval tega menghabisi nyawa Cinta Novita yang merupakan siswi MTsN 2 Tanah Datar pada 19 Februari 2025.
Noval memasukan jenazah Cinta Novita ke dalam karung lalu dibuang di pinggir jalan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tersangka NJ mengaku telah mencekik korban hingga tewas.
Penyebabnya diduga karena pelaku emosi serta sakit hati pada Cinta Novita.
Kapolres Langsa AKBP Andy Rahmansyah, mengungkap motif sementara pembunuhan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Noval membunuh Cinta karena tidak terima dengan perkataan korban.
"Karena (pelaku) dimaki-maki (korban) dengan perkataan kotor. Itu menyebabkan emosi. Keterangan sementara saat interogasi," kata Andy dilansir Tribun-medan.com, Rabu (26/2/2025).
Disisi lain sebelumnya, Polres Langsa menangkap 2 pelaku pembunuh Cinta Novita Sari Mista siswi MTs yang jasadnya dibungkus dalam karung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
Pelaku utama dalam kasus ini adalah Noval Julianto ditangkap Polres Langsa di rumah warga di Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota, Aceh, Selasa (24/2/2025) malam.
Pekerjaan Noval adalah buruh harian lepas.
Polisi juga telah menangkap pelaku lain berinisial BM.
Disisi lain diberitakan sebelumnya Cinta Novita alias CNS ditemukan tewas terbungkus karung di pinggir jalan di Tanah Datar, Sumatera Barat.
Detik-detik sebelum CNS tewas terbungkus karung putih dan ditemukan di pinggir jalan terungkap.
Ternyata CNS sempat membantu neneknya membuat gorengan bahkan sempat membeli paket internet.
Liza Delka, ibu kandung korban, menjelaskan bahwa ia baru sadar jika putrinya tidak ada di rumah pada Rabu pagi.
Sebelumnya, pada Selasa (18/2/2025) sore, korban terlihat masih bermain ke rumah neneknya.
"Kalau diketahui dia tidak ada di rumah itu sudah pagi hari, tepatnya pada Rabu. Kalau pada saat sore atau waktu Magrib masih ada di rumah saya, selanjutnya pamit ke rumah depan atau rumah neneknya," kata Liza, dilansir Tribun-medan.com dari TribunPadang.com, Jumat (21/2/2025).
Liza mengatakan bahwa korban membuat gorengan bersama dengan neneknya pada pukul 20.30 WIB.
Selanjutnya, korban pergi keluar untuk membeli paket internet, lalu kembali ke rumah neneknya.
"Sempat saya dengar dia memutar musik dari speaker hingga pukul 20.00 WIB di rumah neneknya.
Setelah asyik bermain handphone, dia (korban) meminta izin untuk pulang ke rumahnya yang tepat berada di belakang rumah neneknya," ungkap Liza.
Neneknya, lanjut Liza, mengira korban memang pergi ke rumah ibunya, namun ternyata tidak.
Sedangkan saat itu Liza yang sudah tidur, mengira anaknya masih berada di rumah neneknya dikarenakan cuaca saat juga sedang hujan.
Liza mengetahui bahwa anaknya menjadi korban pembunuhan saat dihubungi Yudi, teman dekat CNS.
Saat itu, Yudi menelepon Liza guna menanyakan keberadaan korban.
Yudi mengaku kepada Liza bahwa sudah dua hari terakhir ia tidak berkomunikasi dengan korban.
Akhirnya, Yudi berinisiatif menelepon Liza karena adanya video viral yang menunjukkan jasad dalam karung dari korban dugaan tindak pidana pembunuhan.
Benar saja, korban pembunuhan yang viral tersebut adalah CNS.
Saat ditemukan, korban mengenakan baju berwarna hitam, celana warna pink, serta hijab, dan memiliki tato di tangan kiri yang bertuliskan 'Cinta'.
Keluarga pun mengenali jasad CNS dari gambar henna di tangan korban.
"Inisial CNS ini ada membikin gambar seperti tato, tetapi itu bukanlah tato melainkan henna. Dimana dibikin namanya di bagian tangannya. Akhirnya saya mencari anak saya keluar dan singgah membeli paket," papar Liza.
"Saya lihat lagi foto lainnya, dan baju yang dipakai memang sama pada saat malam itu, yaitu hitam dan pink," lanjutnya.
Adapun berdasarkan hasil visum di RSU Ali Hanafiah Batusangkar, ditemukan bekas cekikan di leher korban.
(*/tribun-medan.com)