Sosok Mars Ega Legowo, Dirut Pertamina Patra Niaga Gantikan Riva Siahaan yang Jadi Tersangka Korupsi
GH News February 26, 2025 03:06 PM

Jabatan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga telah diisi oleh orang lain setelah pejabat sebelumnya, yaitu Riva Siahaan, ditetapkan menjadi tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Ia adalah Mars Ega Legowo Putra. Hal ini diketahui setelah dirinya mengenalkan diri dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR yang digelar pada Rabu (26/2/2025).

"Izinkan kami selaku PTH (Pelaksana Tugas Harian) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga didampingi juga oleh Pak Edo Kawi Direktur Rekayasa Infrastruktur Darat," kata Ega sebelum memulai pemaparannya.

Lalu seperti apa profil dari Mars Ega Legowo Putra? Berikut ulasannya.

Dikutip dari laman Pertamina, Mars Ega Legowo Putra merupakan lulusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 19972002.

Lalu, dia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program studi magister Master of Business Administration (MBA) di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 20122015.

Karier Ega tidak langsung dimulai di PT Pertamina (Persero) Tbk, tetapi di PT Astra Honda Motor sebagai engineer pada 20022003.

Dia baru masuk ke perusahaan pelat merah tersebut pada 2003, sebagai Executive Sales Representative.

Tujuh tahun kemudian, dirinya menjadi Manager of Sales Marketing hingga tahun 2019.

Kemudian, Ega menjabat sebagai Vice President (VP) Customer Care selama dua tahun dari 20192021.

Ega lantas dipindah ke subholding Pertamina yaitu Pertamina Patra Niaga dengan jabatan awal sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis pada 20202021.

Sebelum menggantikan Riva Siahaan sebagai direktur utama (dirut), Ega menjabat sebagai Direktur Pemasaran Regional sejak tahun 2021.

Ega mulai wajib melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2017 untuk periodik 2016 dengan harta awal sebesar Rp4,4 miliar.

Lalu, pada periodik 2017, hartanya menjadi Rp4,9 mliar atau mengalami peningkatan sekitar Rp500 juta.

Harta Ega kembali mengalami peningkatan di periodik 2018 menjadi Rp5,8 miliar.

Pada 2019, kekayaannya mengalami peningkatan signifikan sekitar Rp2,9 miliar menjadi Rp7,7 miliar.

Selanjutnya, di tahun 2020, harta Ega melonjak lagi menjadi Rp10,1 miliar atau meningkat sekitar 2,4 miliar.

Kekayaan Ega meningkat lagi sebesar Rp4,2 miliar menjadi Rp14,3 miliar pada 2021.

Sementara, LHKPN terbaru mencatat, harta Ega mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp6 miliar menjadi Rp20,3 miliar.

Berdasarkan laporan tersebut, Ega tercatat memiliki enam unit tanah dan bangunan yang tersebar di Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, dan Jakarta Timur dengan total nilai mencapai Rp8,9 miliar.

Ega juga memiliki kendaraan berupa tiga mobil dan satu sepeda motor dengan total nilai mencapai Rp887 juta.

Dia turut mempunyai aset lain berupa harta bergerak lainnya sebesar Rp845 juta serta kas dan setara kas senilai Rp9,9 miliar.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.