Lavrov Cibir Usulan Inggris-Prancis Kirim Pasukan Perdamaian NATO ke Ukraina: Cuma Perparah Konflik
Sri Juliati February 26, 2025 08:31 PM

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mencibir usulan Inggris dan Prancis yang ingin mengirimkan pasukan perdamaian NATO ke Ukraina.

Lavrov menyatakan langkah tersebut hanya akan memperparah konflik, lapor The Guardian.

Berbicara dalam jumpa pers di Qatar, Lavrov menyebut pendekatan Eropa terhadap perang di Ukraina bukannya mendinginkan ketegangan, malah semakin memanaskan situasi.

Dikutip dari TASS, ia mengkritik Eropa atas perannya dalam memperburuk situasi di Ukraina.

Lavrov menyatakan negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis justru memperburuk keadaan dengan membahas penempatan pasukan penjaga perdamaian.

Selain itu, Lavrov menyoroti keseimbangan kekuatan di Eropa telah berubah.

Lavrov mengungkapkan akan ada pertemuan antara AS dan Rusia di Istanbul pada Kamis (27/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Lavrov menuduh negara-negara Eropa telah berbohong dengan menyatakan bahwa Rusia tidak bersedia untuk berunding terkait konflik Ukraina.

Rusia beberapa kali menyatakan kesiapan untuk berunding mengenai perang tersebut.

Namun dengan syarat garis merah terkait perebutan wilayah dan jaminan keamanan di masa depan, yang menurut Ukraina tidak dapat diterima.

Militer Ukraina Rebut Kotlyne

Dikutip dari Suspilne, Ukraina melaporkan kemajuan signifikan.

Brigade Lintas Udara Terpisah ke-25 Sicheslav Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi keberhasilan ini melalui laporan di Telegram pada 26 Februari.

Selama operasi tersebut, pasukan terjun payung dari Brigade Sicheslav bersama unit terkait berhasil menghalau pasukan Rusia yang mencoba menduduki Kotlyne.

Tentara Ukraina mencegah pasukan Rusia mendapatkan pijakan di wilayah tersebut dan berhasil mengusir penjajah melampaui perbatasannya.

Pemulihan pemukiman Kotlyne ini penting karena jika Rusia berhasil menguasainya, mereka akan memperoleh akses strategis ke jalan raya Pokrovsk-Dnipro, yang dapat memperlancar pergerakan logistik dan pasokan mereka.

Ukraina Terima 500.000 Peluru Artileri

Dalam perkembangan lain yang dilaporkan The Guardian, melalui upaya yang dikoordinasikan oleh Republik Ceko, Ukraina menerima 500.000 peluru artileri yang dibeli di luar Eropa pada tahun 2024, papar pernyataan Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala.

Secara keseluruhan, Ceko  mengoordinasikan pasokan sekitar 1,5 juta peluru untuk Ukraina pada 2024.

Inisiatif ini melibatkan 18 negara, termasuk Kanada, Jerman, dan Portugal, yang telah mengumpulkan sekitar $1,8 miliar hingga Juni 2024 untuk membeli peluru 155mm melalui "inisiatif amunisi Ceko."

Ceko terus mengirimkan puluhan ribu peluru setiap bulan sebagai bagian dari komitmennya.

Langkah ini menandai peningkatan dari upaya Eropa sebelumnya untuk mengirim satu juta peluru ke Ukraina pada Maret 2024.

Upaya tersebut diperpanjang hingga Desember 2024 akibat kekurangan dalam kapasitas produksi amunisi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.